Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Jabarkan Solusi Penumpukan Penumpang di Stasiun Duri

Kompas.com - 14/04/2018, 18:09 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terkait permasalahan di Stasiun Duri, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku sudah menyiapkan tiga solusi. Tiga solusi tersebut dibagi dalam tiga jangka waktu yakni jangka pendek, menengah, dan panjang.

Hal tersebut diungkapkan Budi saat mengunjungi stasiun Duri untuk kedua kalinya pada Sabtu (14/4/2018). Solusi jangka pendek merupakan tiga rekomendasi yang sudah diutarakannya beberapa waktu lalu.

"Di antaranya penambahan jam perjalanan kereta di jam sibuk. Sudah kita lakukan dari 4 menjadi 5, nanti jadi 6. Di pagi hari dan sore hari," ucap Budi.

Solusi jangka pendek lainnya adalah membuat tangga agar arus penumpang dapat bergerak cepat. Saat ini pembangunan tangga di peron 4 dan 5 sudah dilakukan dan diperkirakan akan selesai dalam waktu dua sampai empat minggu ke depan.

Baca juga: Menhub Usul Sebagian Penumpang KRL Tangerang-Duri Dialihkan ke KA Bandara

Solusi jangka menengah adalah menambah jalur dari sebelumnya hanya lima menjadi enam. Untuk hal ini Budi memperkirakan butuh 1,5 tahun karena harus membebaskan lahan.

"Solusi jangka panjang adalah dengan membuat jalur baru, antara Tangerang langsung ke Grogol tanpa harus lewat Duri. Jadi kereta bandara tidak lewat Duri lagi," ucap Budi.

Solusi jangka panjang lainnya adalah dengan mengganti sistem persinyalan kereta dari yang sebelumnya fixed blok menjadi moving blok. Perubahan ini akan dilakukan menyeluruh dan diharapkan headway atau jarak waktu masing-masing kereta lebih cepat.

Sebelumnya, KRL Duri-Tangerang di peron 4 dan 5 harus berbagi jalur dengan KA Bandara sejak Kamis (29/3/2018). Jadwal keberangkatan pun berbeda, KRL datang setiap 30 menit sekali, sementara kereta bandara datang dua kali dalam 30 menit. Akibatnya, penumpang KRL menunggu kereta lebih lama dan terjadi penumpukan penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com