Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Perkara Utang Indonesia hingga Rencana PT KAI Luncurkan Kereta "Sleeper"

Kompas.com - 16/04/2018, 07:41 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Malah utang Indonesia masih mendapatkan perhatian para pembaca Kompas.com pada akhir pekan kemarin.

Topik mengenai utang pemerintah memang hangat beberapa waktu terakhir. Beberapa pihak pun mengkritik utang pemerintah yang dinilai sudah terlalu besar. Namun di balik kritikan itu, dunia internasional justru memberikan apresiasi terhadap kinerja ekonomi Indonesia.

Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service pun mengganjar indonesia  dengan rating Baa2/Outlook Stabil. Rating Baa2 secara keseluruhan mengandung arti, suatu negara memiliki rumusan kebijakan finansial, fiskal, serta moneter yang penuh kehati-hatian.

Selain masalah utang, pembaca juga memberikan perhatian terhadap perkembangan tumpahan minyak di Balikpapan dan rencana PT KAI meluncurkan KA Sleeper.

Berikut ini 5 berita populer di kanal Ekonomi Kompas.com akhir pekan kemarin:

1. Perkara Utang Indonesia yang Diganjar Perbaikan Peringkat dari Moody's

Di balik berbagai pandangan tentang utang, ternyata hal itu yang mengantar Indonesia pada pengakuan dunia internasional, yang salah satunya diperlihatkan melalui rating dari Moody's Investor Service pada Jumat (13/4/2018).

Moody's yang sebelumnya sudah memberikan rating Baa3/Outlook Positif untuk Indonesia, Jumat lalu menaikkan ratingnya menjadi Baa2/Outlook Stabil.

Moody's merupakan lembaga pemeringkat internasional bidang keuangan, di mana rating yang diberikan kerap jadi pertimbangan para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan. Rating Baa2 secara keseluruhan mengandung arti, suatu negara memiliki rumusan kebijakan finansial, fiskal, serta moneter yang penuh kehati-hatian.

Baca selengkapnya: Perkara Utang Indonesia yang Diganjar Perbaikan Peringkat dari Moodys

2. Menteri Rini Angkat Topi ke Direksi Nindya Karya

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno tak mau ambil pusing soal status tersangka korupsi yang disematkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap PT Nindya Karya (Persero) Tbk.

Keputusan KPK tersebut dikatakan Rini akibat perbuatan direksi pada masa lampau. Penetapan itu juga tak akan berdampak pada direksi Nindya Karya yang sekarang.

"Ini kan manajemen 2006 ya, bukan yang sekarang dan dana yang dibekukan KPK itu sejak 2012. Jadi enggak ada impact ke direksi yang sekarang," ucap Rini saat menghadiri HUT ke-20 Kementerian BUMN, di Taman Budaya Sentul, Bogor, Sabtu (14/4/2018).

Rini justru mengapresiasi kinerja direksi dan manajemen Nindya Karya saat ini karena telah memperbaiki kondisi Nindya Karya secara keseluruhan.

Baca selengkapnya: Menteri Rini Angkat Topi ke Direksi Nindya Karya

3. Ingat! Ganjil Genap Tol Tangerang Mulai Diuji Coba Senin

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memulai uji coba kebijakan ganjil genap di ruas tol Tangerang menuju Jakarta pada Senin (16/4/2018).

Uji coba yang berjalan selama satu bulan ke depan dilakukan dalam rangka mengidentifikasi akses mana saja yang efektif diterapkan kebijakan ganjil genap tersebut.

"Tapi, yang pasti, yang sudah kami identifikasi, akan kami berlakukan satu jalur untuk bus sehingga mereka-mereka yang tinggal di Tangerang itu akan lebih lancar," kata Budi usai meninjau proyek di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu siang.

Selain memastikan jalur khusus untuk bus, Budi juga sudah menetapkan larangan kendaraan besar dengan tiga sumbu ke atas melintas di tol Tangerang-Jakarta tiap pukul 06.00 hingga 09.00 WIB

Baca selengkapnya:Ingat! Ganjil Genap Tol Tangerang Mulai Diuji Coba Senin Besok

4. Penyidikan Usai, Pertamina Akan Ganti Pipa Bawah Laut yang Putus di Balikpapan

Pertamina telah menyiapkan pipa bawah laut untuk menggantikan pipa yang putus di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 31 Maret 2018 lalu. Pipa bawah laut yang terputus itu menyebabkan kebocoran minyak sekitar 40.000 barrel di perairan Balikpapan.

"Pipa pengganti ini akan dibawa dari Balongan ke Balikpapan. Apabila pipa yang putus sudah diangkat dari dasar laut dan diperbolehkan oleh pihak penyidik untuk penggantian pipa, maka pipa pengganti ini dapat segera dipasang," kata Region Manager Communication and CSR Pertamina Kalimantan Yudy Nugraha kepada Kompas.com, Minggu (15/4/2018).

Yudy menjelaskan, sampai saat ini pipa yang putus itu masih di tempat semula untuk keperluan penyidikan.

Baca selengkapnya: Penyidikan Usai, Pertamina Akan Ganti Pipa Bawah Laut yang Putus di Balikpapan


5. KA "Sleeper" Mirip "First Class" di Pesawat Siap Beroperasi Lebaran

Pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan gerbong kereta sleeper sudah bisa melayani penumpang pada Lebaran bulan Juni mendatang. Gerbong sleeper ini merupakan jenis kereta mewah yang layanannya akan mirip dengan first class di pesawat terbang.

"Sebelum lebaran ini empat kereta tersebut akan datang. Kami berharap, Lebaran nanti bisa dioperasikan," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro kepada pewarta di Stasiun Gambir, Jumat (13/4/2018).

Edi menyebutkan, disebut sleeper karena penumpangnya bisa mengatur tempat duduknya sampai ke posisi tidur. Hal ini sama dengan seat penumpang di pesawat first class yang selama ini tidak hanya bisa tidur, namun juga dilengkapi dengan fasilitas mumpuni seperti televisi, sajian makanan, dan sebagainya.

Mengenai harga tiketnya, perkiraan sementara bisa di atas Rp 900.000, lebih mahal dari harga tiket kereta priority. Nantinya, kelas sleeper ini akan melebihi kelas priority selaku layanan kereta paling mewah di Indonesia sampai hari ini.

Baca juga: KA Sleeper Mirip First Class di Pesawat Siap Beroperasi Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com