JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada kenaikan impor kurma pada bulan Maret sebesar 86 persen dibanding bulan Februari. Kenaikan impor kurma ini terjadi menjelang bulan puasa yang jatuh pada Mei mendatang.
"Komoditas tertentu yang impornya cukup besar seiring dengan bulan Ramadan dan Lebaran adalah kurma. Impor kurma mulai naik," kata Kepala BPS Suhariyanto melalui konferensi pers di kantornya, Senin (16/4/2018).
Suhariyanto mencatat, nilai impor kurma pada Maret sebesar 17,8 juta dollar AS, di mana nilai tersebut setara dengan kenaikan 86 persen dari Februari. Negara pengekspor kurma ke Indonesia utamanya dari Mesir.
Secara keseluruhan, ada beberapa golongan dalam komoditas impor nonmigas yang meningkat pada Maret, yaitu mesin-mesin/pesawat mekanik, besi dan baja, buah-buahan, biji-bijian berminyak, serta perangkat optik. Untuk total nilai impor Maret mencapai 14,49 miliar dollar AS, naik 2,13 persen dibanding Februari 2018.
Adapun neraca perdagangan per bulan Maret 2018 mengalami surplus sebesar 1,09 miliar dollar AS. Posisi surplus ini dicapai setelah neraca perdagangan pada Desember 2017, Januari, dan Februari 2018 mengalami defisit secara berturut-turut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.