Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I 2018, Penerimaan Pajak Tumbuh Signifikan Tanpa "Tax Amnesty"

Kompas.com - 16/04/2018, 19:41 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi penerimaan pajak kuartal I 2018 tumbuh cukup tinggi dalam kondisi tidak memperhitungkan tax amnesty. Realisasi penerimaan pajak kuartal I 2018 tercatat sebesar Rp 244,5 triliun.

"(Realisasi) tahun lalu ada tax amnesty, ibarat ada tangga, dia sudah naik lebih tinggi. Tahun ini, lebih tinggi lagi tanpa memperhitungkan tax amnesty," kata Sri Mulyani melalui konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).

Bila dirinci, pertumbuhan pajak kuartal I 2018, yakni dari Januari hingga Maret, sebesar 9,94 persen. Nilai pertumbuhan ini turut memperhitungkan penerimaan uang tebusan tax amnesty yang cukup signifikan pada kuartal I 2017 lalu, sebesar Rp 12 triliun.

Jika tidak memperhitungkan uang tebusan tax amnesty kuartal I 2017, maka pertumbuhan penerimaan pajak kuartal I 2018 terhitung sebesar 16,21 persen. Menurut Sri Mulyani, tren pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2015 lalu.

"Kinerja positif beberapa jenis pajak utama, seperti PPh Pasal 21, PPh Badan, dan PPN Dalam Negeri, memberikan sinyal positif adanya peningkatan aktivitas ekonomi, setidaknya dari perspektif penerimaan pajak," tutur Sri Mulyani.

Secara keseluruhan, realisasi penerimaan perpajakan kuartal I 2018 mencapai Rp 262,4 triliun atau tumbuh 10,3 persen. Penerimaan perpajakan yang dimaksud merupakan gabungan antara penerimaan pajak dengan penerimaan bea dan cukai.

Adapun penerimaan bea dan cukai tercatat sebesar Rp 17,9 triliun, setara dengan 9,2 persen dari target APBN 2018. Penerimaan bea dan cukai mengalami pertumbuhan 15,8 persen dibanding kuartal I 2017.

Indikasi pertumbuhan positif turut diperlihatkan melalui poin realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 71,1 triliun atau memenuhi 25,8 persen dari target APBN 2018. PNBP kuartal I 2018 tumbuh 22,2 persen dibanding tahun lalu.

"Saya ingin mengatakan, data ini yang bicara. Pemerintah akan terus mencoba menjaga agar momentum itu tetap terjaga. Ini yang saya anggap sebagai on the right track," ujar Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com