Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Peternak Sapi Perah Indonesia Bisa Maju seperti Peternak New Zealand

Kompas.com - 17/04/2018, 07:05 WIB
Kurniasih Budi

Editor


KOMPAS.com - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) berharap peternak perah di Indonesia maju seperti peternak di New Zealand.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sugiono, berniat memantau perkembangan program kemitraan Indonesia–New Zealand dalam kerangka kerja sama Indonesia Dairy Excellence Activity (IDEA). Ia berharap, IDEA dapat mewujudkan peternakan sapi perah New Zealand  di Jawa Tengah.

"Saya ingin kerja sama ini benar-benar bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas sapi perah dan memacu produksi susu segar dalam negeri (SSDN)," ujar Sugiono saat melakukan kunjungan kerja ke kelompok ternak sapi perah di Salatiga, Sabtu (14/4/2018).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 2017, Indonesia memiliki populasi sapi perah 544,791 ekor dengan produksi 920,1 ribu ton susu segar. Jumlah produksi itu hanya mampu memenuhi 20 persen dari total kebutuhan susu nasional yang mencapai 4,448 juta ton.

(Baca: Peternak Makin Mandiri, Begini Caranya...)

Saat ini, tingkat konsumsi susu di Indonesia baru mencapai 16,53 liter per kapita per tahun. Angka tersebut masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina yang sudah mencapai 20 liter per kapita per tahun.

Melalui program IDEA ini, ia melanjutkan, diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang arti pentingnya susu segar bagi pemenuhan kebutuhan gizi. Dengan begitu, edukasi itu mampu meningkatkan tingkat konsumsi susu masyarakat di Indonesia.

Hingga kini, 99 persen sapi perah di Indonesia masih dipelihara di Pulau Jawa, utamanya di daerah dataran tinggi. Padahal, masyarakat konsumen susu tersebar di seluruh wilayah Indonesia, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.

"Kita perlu mengenalkan sapi perah yang adaptif terhadap lingkungan dataran rendah dan mengembangkan sapi perah di seluruh bumi nusantara. Sehingga, akses terhadap susu segar menjadi semakin dekat dan mudah diperoleh masyarakat," ujarnya.

(Baca juga: Ini Modal untuk Wujudkan Indonesia Lumbung Protein)

IDEA diharapkan dapat benar-benar memberikan manfaat untuk peternakan sapi perah di Indonesia. Proyek itu berlangsung selama 8 tahun, sejak 2015 dan akan berakhir pada 2023.

Pilot project kerja sama itu berada di Jawa Tengah dan Sumatera Barat. Kerja sama itu berfokus pada technical cooperation di bidang persusuan yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan profitabilitas yang berkelanjutan serta nilai ekonomi peternak sapi perah. “Sehingga dalam jangka panjang diharapkan dapat peningkatan produktivitas, profitabilitas dan standar hidup peternak sapi perah rakyat,” katanya.

Selama enam tahun ke depan, imbuhnya, proyek IDEA menargetkan mampu memberi manfaat kepada 5.000 peternak melalui kenaikan keuntungan peternak sebesar 50 persen, kenaikan produksi susu sebesar 30 persen, dan peningkatan kualitas susu yang memenuhi SNI pada peternak anggota kelompok binaan IDEA sebesar 90 persen.

Selain itu, setiap tahun ditargetkan ada penambahan 40 orang peternak terlatih di bidang teknis dan manajemen bisnis sapi perah, 32 orang petugas teknis dan penyuluh terlatih, serta 10 orang pelatih terakreditasi untuk melatih petugas penyuluh sapi perah yang baru dan staf universitas yang ingin meningkat kapasitasnya dalam sistem peternakan sapi perah.

Koordinasi proyek IDEA ini, kata dia, perlu menyeluruh dengan melibatkan Ditjen PKH Kementan, dinas terkait di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota.

Oleh karenanya, Sugiono meminta tim IDEA fokus merealisasikan kerja sama mulai dari bibit ternak, pakan, reproduksi, pemerahan, dan kualitas susu. Dengan demikian, pendapatan peternak sapi perah bisa meningkat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com