Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helm Kecerdasan Buatan Huawei Bantu Orang Buta Bisa "Melihat"

Kompas.com - 17/04/2018, 16:17 WIB
Aprillia Ika

Penulis

SHENZEN, KOMPAS.com - Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di masa mendatang mampu meningkatkan kualitas hidup manusia. Bahkan penyandang kebutaan pun bisa "melihat".

Huawei melalui Huawei X Labs membuat helm khusus untuk penyandang kebutaan agar bisa melihat hingga jarak tertentu. Helm ini masih berupa prototype dan akan segera dipasarkan dalam waktu dekat.

Helm ini sebenarnya membantu penggunanya dengan kamera pintar yang terkoneksi internet yang bisa memindai benda-benda di depannya.

"Ini adalah bukti jika AI yang dipadukan dengan teknologi 5G merupakan teknologi yang membantu manusia," ujar William Xu, Chief Strategy Marketing Officer Huawei, pada pidato pembukaan acara Huawei Global Analyst Summit 2018 (HAS 2018) dengan tema "Envision a Fully Connected, Intelligent World" pada Selasa (17/4/2018).

Helm ini merupakan salah satu produk Huawei yang dipamerkan di ajang HAS 2018. Menurut William Xu, produk ini masuk di segmen smart personal assistant.

Huawei melalui riset Global Industry Vision (GIV) 2025 memprediksi pasar smart personal assistant, atau asisten pintar berbasis AI, akan tumbuh hingga 2025. Dimana sebanyak 12 persen diantaranya adalah berupa robotik.

"Pada 2025 penetrasi smart personal assistant akan mencapai 90 persen. Akan lebih banyak orang terbantu oleh alat ini dibanding sebelumnya," lanjut dia.

Penggunaan AI

Huawei GIV 2025 juga memprediksi bahwa pada 2025 setiap orang akan memiliki hingga 10 perangkat yang terhubung internet dan AI.

Dengan demikian pada 2025 trafik data juga akan meningkat, dimana 89 persen merupakan trafik video. Sementara pada 2018 trafik video baru mencapai 68 persen dari trafik data.

Seiring bertumbuhnya layanan video, jumlah pengguna augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) akan mencapai 440 juta orang tahun 2025 dari 10 juta orang pada 2018.

Saat ini penggunaan AI masih dalam perdebatan sehingga nilai manfaat penggunaan AI hanya sekitar 1 persen bagi perusahaan yang menggunakannya.

Namun di 2025 penggunaan AI akan meluas dan 80 persen perusahaan di dunia akan menggunakan broadband data.

Sebagai tambahan informasi, Huawei Global Analyst Summit merupakan acara tahunan Huawei untuk memaparkan visi misi serta estimasinya di dunia teknologi kepada sekitar 600 analis teknologi di dunia. Pada tahun ini, acara ini diselenggarakan di Shenzen pada 17-19 April 2018.

Kompas TV Robot dengan Kecerdasan Buatan Hasilkan Obat Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com