Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Virtual Reality Diestimasi Mencapai 440 Juta di 2025

Kompas.com - 18/04/2018, 07:52 WIB
Aprillia Ika

Penulis

SHENZEN, KOMPAS.com - Pengguna layanan realita buatan atau virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) diperkirakan mencapai 440 juta pengguna di 2025.

Sementara pengguna wearables atau device yang dipakai di badan yang terhubung sensor dan internet diperkirakan mencapai 8 miliar perangkat di 2025.

Hal ini dipaparkan dalam Huawei Global Industry Vision (GIV) 2025 yang berisi pandangan Huawei mengenai internet, artificial intelligence (AI), internet of things (IoT) dan sebagainya yang terkait teknologi informasi.

Menurut laporan tersebut, pasar VR segmen entertainment video akan mendapatkan sekitar 75 juta pengguna di 2025 dengan nilai pasar 3,2 miliar dollar AS.

Sementara pasar layanan VR live akan memiliki 95 juta pengguna di 2025 dengan nilai pasar 4,1 miliar.

Sebelumnya menurut Huawei, perusahaan teknologi asal China, pada 2025 dunia akan semakin pintar seiring dengan naiknya penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Eric Xu, Rotating Chairman Huawei, mengatakan bahwa pada 2025 terhubung internet saja tidak cukup. Sebab semua hal akan terkoneksi dan semakin "cerdas".

"Dunia berubah sangat cepat dan semua perubahan tersebut mendorong semua orang untuk lebih banyak membutuhkan pengalaman (experience)," kata dia saat membuka
Huawei Global Analyst Summit 2018 bertajuk Envision a Fully Connected, Intelligent World di Shenzen, China, Selasa (17/4/2018).

Huawei GIV 2018 juga memprediksi bahwa pada 2025 setiap orang akan memiliki hingga 10 perangkat yang terhubung internet dan AI.

Dengan demikian pada 2025 trafik data juga akan meningkat, dimana 89 persen merupakan trafik video. Sementara pada 2018 trafik video baru mencapai 68 persen dari trafik data.

Huawei GIV 2025 dipaparkan di ajang Huawei Global Analyst Summit (HAS) 2018.

Pada tahun ini, acara ini diselenggarakan di Shenzen pada 17-19 April 2018. Acara ini diikuti sekitar 600 analis teknologi dari seluruh dunia.

HAS  merupakan acara tahunan Huawei untuk memaparkan visi misi serta estimasinya di dunia teknologi kepada para analis teknologi di dunia dan media. Acara ini sudah berlangsung selama 15 tahun.

Melalui pemaparan GIV, Huawei berharap dapat menjalin kerja sama dengan banyak pihak sebagai upaya untuk memenuhi visi misinya dalam GIV.

Batu Sandungan

CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam ajang Mobile World Congress 2016 di Barcelona, Spanyol, sebelumnyq mengatakan bahwa perkembangan teknologi virtual reality (VR) yang menurut bakal menjadi tren internet pada masa depan.

Menurut dia untuk sekarang, visi virtual reality masih menemui batu sandungan berupa kondisi jaringan internet, terutama seluler, yang dinilainya masih belum mencukupi untuk skenario virtual reality.

Kata dia, teknologi seluler masa kini mampu menghantarkan data sebesar puluhan hingga ratusan megabit per detik.

Zuckerberg mengatakan, masih butuh waktu sebelum bandwidth yang tersedia bisa mencukupi untuk menghadirkan pengalaman virtual reality yang optimal.

Ini karena streaming VR lewat internet membutuhkan sarana transfer data yang sangat besar.

"Bayangkan, Anda butuh resolusi 4K untuk satu mata. Jumlah bandwidth yang dibutuhkan bakal besar sekali. Namun, saya yakin, VR akan menjadi salah satu killer app untuk konektivitas 5G pada masa yang akan datang," ujar Zuckerberg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com