Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecerdasan Buatan Bakal Gantikan Manusia Olah Data Perusahaan

Kompas.com - 18/04/2018, 10:19 WIB
Aprillia Ika

Penulis

SHENZHEN, KOMPAS.com - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan menggantikan manusia mengolah data perusahaan di masa depan.

Hal ini dipaparkan dalam laporan Huawei Global Industry Vision (GIV) 2025. Laporan terbaru Huawei ini dirilis dalam perhelatan Huawei Global Analyst Summit 2018 di Shenzhen, Selasa (17/4/2018).

Huawei memperkirakan bahwa pada tahun 2025, sebanyak 86 persen perusahaan yang beroperasi secara global akan mengadopsi kecerdasan buatan (AI) yang bakal menggantikan peran manusia dalam mengolah data suatu perusahaan.

Seiring dengan perkembangan era digital, setiap orang terus menerus memproduksi data di mana pun mereka berada.

Jumlah data di seluruh dunia diperkirakan akan melonjak dari 8 miliar terabyte pada 2015 menjadi 180 miliar terabyte pada 2025.

Menurut laporan ini, salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini adalah mengolah data yang tidak terstruktur.

Dalam ‘dunia yang serba cerdas’, pemanfaatan kecerdasan buatan seperti pengaplikasian algoritma dan analisis big data akan menjadi kunci suatu perusahaan menentukan model bisnisnya di masa depan.

Lebih lanjut, laporan GIV 2025 menyebutkan kebutuhan teknologi berbasis kecerdasan buatan dari suatu perusahaan akan lebih bersifat sistematis dan komprehensif.

Hal tersebut meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam operasional sehari-hari perusahaan dan proses pengambilan keputusan. Tentunya, hanya data yang terhubung lah yang memiliki nilai.

“Saat ini lebih dari 95 persen data di dunia masih tidak terstruktur dan belum digunakan. Migrasi ke komputasi awan akan membantu perusahaan untuk perusahaan-perusahaan tradisional meningkatkan daya saing mereka dengan data yang telah terkumpul sejak lama,” tulis laporan itu.

Seiring dengan kemampuan pengolahan data yang terus berkembang dan semakin populernya algoritma cerdas, data-data tak terolah tersebut dapat terkonversi menjadi aset perusahaan yang teranalis.

Sebagai gambaran, tingkat pemanfaatan data perusahaan-perusahaan di seluruh dunia pada 2015 hanya sebesar 10 persen, menyisakan berbagai data sifatnya sia-sia.

Lebih jauh lagi, komputasi data yang efisien juga akan berdampak terhadap konsumsi energi dan tingkat emisi suatu perusahaan.

Clean Energy Emission Reduction (CLEER) memperkirakan jika surel, data Microsoft Excel, dan manajemen pelanggan telah berbasis komputasi awan, maka konsumsi energy dan emisi yang dihasilkan dari komputasi dapat berkurang hingga 87  persen.

Laporan GIV 2025 memprediksi bahwa dengan dorongan transformasi digital dan desakan dari pelanggan untuk layanan yang serba cepat dan fleksibel, maka seluruh perusahaan di dunia akan terhubung dengan layanan komputasi awan dengan 85 persen aplikasi pendukung perusahaan telah berbasis komputasi awan..

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com