SHENZHEN, KOMPAS.com - Huawei Wireless X Labs Digital Sky sedang mengupayakan untuk memperluas cakupan jaringan drone di wilayah udara berketinggian rendah.
Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan uji coba yang kondusif bagi inovasi untuk penggunaan drone.
Uji coba ini juga memungkinkan sistem pengantaran paket dengan drone atau taksi terbang untuk mengangkut penumpang.
Taksi terbang ini sendiri sudah pernah dipamerkan di ajang Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol, pada 2016 lalu.
Sebelumnya, laporan Huawei Global Industry Vision (GIV) 2025 memprediksi pasar perangkat nirawak (drone) pada 2025 akan mencapai 33,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 474,6 triliun).
Hal ini terjadi berkat ekspansi pemanfaatan perangkat tersebut dalam menunjang sektor industri dan transportasi di “langit digital".
Laporan terbaru Huawei ini dirilis dalam perhelatan Huawei Global Analyst Summit 2018 di Shenzhen, China, Selasa (17/4/2018).
Laporan menyebutkan, kendaraan otonom akan berfungsi sebagai infrastruktur yang mendukung model bisnis taksi terbang itu.
Mereka tidak perlu runway dan bisa lepas landas secara vertikal layaknya helikopter.
"Hal tersebut juga akan mengatasi masalah mobilitas yang dihadapi manula dan penyandang disabilitas,” tulis laporan GIV 2025.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.