Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koneksi Internet Tembus 100 Miliar pada 2025

Kompas.com - 18/04/2018, 13:09 WIB
Aprillia Ika

Penulis

SHENZHEN, KOMPAS.com - Huawei memprediksi bahwa akan ada 100 miliar koneksi internet di “dunia serba cerdas” pada tahun 2025 mendatang.

Hal ini tercantum dalam Huawei Global Industry Vision (GIV) 2025 yang dirilis di ajang Huawei Global Analyst Summit 2018 di Shenzhen, China, Selasa (17/4/2018).

Laporan tersebut berisi pandangan dan wawasan tentang tren terkini dan masa depan dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Chief Strategy Marketing Officer Huawei William Xu mengatakan berdasarkan data dan prediksi tentang masa depan, pihaknya bertekad untuk membagi cetak biru dari ‘dunia serba cerdas’ yang akan didukung oleh teknologi, informasi dan komunikasi (TIK).

Tujuannya adalah untuk membangun landasan yang memungkinkan ekosistem industri TIK untuk bertransisi menuju ‘dunia serba cerdas’ dan bekerja sama dengan mitra dari seluruh dunia dalam membangun dunia serba cerdas yang sepenuhnya terhubung”

Lebih lanjut William Xu memaparkan bahwa pada 2025 konten video akan berkontribusi sebesar 89 persen dari trafik data pengguna internet.

Selain itu, diprediksi bahwa akan ada sedikitnya 40 miliar perangkat pintar dan 20 miliar perangkat pintar rumahan yang saling terhubung satu sama lain.

“Setiap orang rata-rata akan mengonsumsi data sebanyak gigabit perhari pada 2025 dan fungsi
perangkat cerdas akan berevolusi dari yang tadinya hanya sekedar alat menjadi sebuah asisten
yang memudahkan kehidupan manusia,” kata dia.

Laporan GIV 2025 memperhitungkan tingkat penetrasi asisten cerdas akan mencapai 90 persen,
dengan sedikitnya 12 persen rumah akan memiliki robot yang melayani manusia.

Lebih jauh lagi, diprediksi industri internet akan berevolusi secara pesat dan secara langsung akan berkontribusi terhadap ekonomi digital dengan nilai 23 triliun dolar AS.

Dalam proses riset GIV 2025, Huawei menerapkan metodologi unik yang menggabungkan data
dan analisis tren guna memaparkan tren serta cetak biru masa depan industri TIK.

Data yang digunakan dalam GIV 2025 tersebar di lebih dari 170 negara dan laporan tersebut mencakup tiga dimensi yaitu perangkat yang terhubung, perangkat yang mampu mengindra, dan perangkat yang cerdas.

Sebagai informasi, Huawei Global Analyst Summit pertama kali digelar pada 2004 dan berlanjut hingga 15 tahun kemudian.

Tahun ini, gelaran HAS 2018 berlangsung pada 17-19 April dengan berbagai sesi paralel yang dihadiri pakar dari berbagai industri di seluruh dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com