Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Libur Lebaran Terlalu Lama Bisa Pengaruhi PDB

Kompas.com - 19/04/2018, 12:44 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan pemerintah menambah libur Lebaran menjadi 10 hari dinilai pengamat ekonomi dapat memengaruhi produktivitas masyarakat.

Kebijakan libur panjang ini dinilai dapat memengaruhi 71 persen komponen produk domestik bruto (PDB) dari sisi bisnis perdagangan dan investasi.

"Cuti yang terlalu lama sebenarnya trade off. Di satu sisi, pemerintah ingin mendorong konsumsi masyarakat dan sektor ritel, tetapi efek ke industri manufaktur, ekspor, dan aktivitas bisnis lain secara umum menurun," ucap pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, kepada Kontan, Kamis (19/4/2018).

Bhima menyebutkan, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi 56 persen terhadap PDB. Kemudian, dengan bertambahnya libur dapat meningkatkan belanja dan pengeluaran masyarakat, terutama dalam momen libur Lebaran.

Baca juga: Ini Kata Kemenpan RB soal Tambah Hari Libur Lebaran

Namun, dari sisi lain, pengeluaran ekspor juga memberikan kontribusi pada PDB sebesar 20 persen, investasi langsung 32 persen, dan impor 19 persen. Jadi, apabila ditotal, kerugian dari libur Lebaran yang terlalu panjang bisa memengaruhi 71 persen komponen PDB.

Penambahan cuti Lebaran merupakan hasil keputusan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dalam penandatanganan surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri yang memutuskan libur Lebaran akan berlangsung 10 hari, 11-20 Juni 2018.

Alasannya adalah untuk mengurangi kepadatan lalu lintas akibat mudik yang dilakukan masyarakat dan pegawai negeri. (Tane Hadiyantono)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Indef: Libur Lebaran Terlalu Lama Bisa Bikin PDB Susut

Kompas TV Pemerintah menambah libur Lebaran tahun ini. Kepastian tersebut dituangan dalam surat keputusan bersama yang ditandatangani tiga menteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com