Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di China, Beli dan Bayar Makanan di Restoran Cukup Pakai "Smartphone"

Kompas.com - 20/04/2018, 14:10 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

HANGZHOU, KOMPAS.com - Teknologi digital sudah merambah ke berbagai sektor di China, termasuk dalam hal pesan memesan makanan di restoran 24 jam.

Perusahaan digital sekaligus raksaksa e-commerce China, Alibaba menjadi pionirnya. Lewat inovasi, kini membeli makanan di beberapa restauran di China tak perlu lagi tatap muka dengan pelayanan.

Salah satu restoran yang menerapkan teknologi digital besutan Alibaba yakni restoran Wu Fang Zhai di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang.

Pelanggan hanya cukup datang ke restoran dan memesan makanan melalui aplikasi Koubei di smartphone-nya.

Baca juga: Penetrasi E-Commerce di China dan Dampaknya Bagi Desa

Pesanan bisa ditunggu beberapa menit dan bisa diambil di tempat pengambilan makanan yang berada  di tengah restoran saat sudah selesai.

Selama menunggu, pembeli bisa memainkan game di aplikasi untuk memperoleh poin yang bisa ditukarkan dengan diskon makanan.

Restoran menyediakan alat khusus untuk pengambilan makanan. Alat khusus itu berupa mesin yang memiliki banyak kotak-kotak seukuran microwave yang dinomori.

Saat pesanan selesai, lampu di alat tersebut akan menyala. Pelanggan sendiri yang bisa membukanya alat tersebut menggunakan smartphone.

Untuk pembayarannya, tak perlu dilakukan di kasir, cukup dengan Alipay di smartphone. Ya, semua bisa dilakukan hanya lewat smartphone dan Alipay.

Di Hangzhou, masyarakat tak perlu lagi membawa dompet berisi uang kemana-mana. Sebab, transaksi pembayaran bisa dilakukan secara digital dengan Alipay.

Perwakilan Ant Financial, Liszt mengatakan, penggunaan teknologi digital di restoran Wu Fang Zhai telah membuat restoran itu jauh lebih efisien.

Sejak sistem ini diadopsi, restoran dapat menghemat pengeluaran untuk menggaji pegawai dan meningkatkan rata-rata kapasitas jumlah konsumen restoran.

Awalnya restoran membutuhkan 13 orang kini hanya cukup 1 orang di luar koki. Waktu tunggu pesanan makanan pun jadi lebih cepat dari setengah jam kini hanya cukup 16 menit.

"Penjulan juga naik 40 persen. Sehari bisa 300 kustomer," ujar Liszt saat berbincang di Hangzhou, Rabu (19/4/2018).

Kini restoran Wu Fang Zhai juga dapat beroperasi 24 jam seminggu berkat bantuan mesin penjual otomatis. Dengan memindai kode QR pada pintu mesin menggunakan aplikasi Koubei atau Alipay, pelanggan dapat mengakses seluruh produk yang terpampang pada mesin

Mesin penjual otomatis sudah dilengkapi dengan Radio Frequency Identification atau RFID sehingga dapat mendeteksi langsung pesanan dan menunjukkan harga melalui smartphone pelanggan.

Di Hangzhou ada 6 restoran yang sudah menggunakan teknologi digital restoran Wu Fang Zhai, Hangzhou.

Dengan segala efisiensinya, diperkirakan penggunaan teknologi digital di restoran di China akan kian bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com