Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi NTB 7,1 Persen, Melebihi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 21/04/2018, 13:46 WIB
Mutia Fauzia,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Manajer Fungsi Data Ekonomi Statistik Keuangan Perwakilan Kepala Kantor BI Nusa Tenggara Barat (NTB), Suwarha Warno Wirapermana mengatakan pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 7,1 persen.

Angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh sektor pertanian dan di luar sektor tambang.

"Tahun 2017 pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 7,1 persen melampaui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang 5,6 persen. Untuk perekonomian ini 19 persen ditopang sektor pertambangan," jelasnya dalam pelatihan dengan tema Kondisi Perekonomian Terkini dan Respons Kebijakan Ekonomi di Lombok, Sabtu (21/4/2018).

Baca juga : Berhasil Ekspor Jagung, Kesejahteraan Petani di NTB Meningkat

Dari sisi kesejahteraan masyarakat, NTB juga mengalami perbaikan. Tingkat kemiskinan NTB menurun dari 23,08 persen di 2008 menjadi 15,05 persen periode 2017. Tingkat pengangguran juga menurun dari 6,25 persen di tahun 2009 menjadi 3,32 persen di tahun 2017.

Sementara untuk laju inflasi di tahun 2017 sebesar 3,7 persen, lebih rendah dari target 4 plus minus 1 persen.

"Laju inflasi NTB 2017 ini lebih terkendali dibandingkan tahun 2016," tambahnya.

Baca juga : Menguak Cerita 6 TKW, Korban Perdagangan Manusia Asal NTB

Untuk prospek ke depan, perekonomian NTB diprediksi akan semakin kuat. Salah satunya dikarenakan investasi pembangunan yang sedang marak dilakukan, seperti Kawasan Eonomi Khusus (KEK) Mandalika dan pembangunan Pelabuhan Gili Mas.

"Jadi diharapkan kedua proyek ini bisa mendorong ekonomi NTB ke depan, selain sektor pariwisata yang juga semakin membaik," ujar Suwarha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com