Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia: Perekonomian Domestik Tetap Solid

Kompas.com - 21/04/2018, 16:54 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Bank Indonesia pekan ini memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI rate 7 days repo 4,25 persen.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Firman Mochtar mengatakan ada tiga pertimbangan yang mendorong keputusan bank sentral tersebut.

"Keputusan ini berdasarkan pertimbangan. Menurut pembacaan kami, saat ini kondisi ekonomi global dalam track membaik," ujarnya di acara pelatihan wartawan ekonomi dengan tema Kondisi Perekonomian Terkini dan Respon Kebijakan Ekonomi di Lombok, Sabtu (21/4/2018).

Firman mengatakan meskipun sedang terjadi perang dagang antara Amerika dan China, namun secara garis besar pertumbuhan ekonomi di Amerika berada pada kondisi yang lebih baik.

Perbaikan pertumbuhan ekonomi ini juga diikuti normalisasi suku bunga kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral Amerika, The Fed.

"Kedua, kami mencermati perkembangan kebijakan perdagangan antara Amerika dan China yang memperngaruhi perekonomian dunia secara keseleruhan," tambah Firman.

Lebih lanjut Firman menjelaskan kebijakan perdagangan antara China dan Amerika memiliki dampak, baik positif maupun negatif, serta ada risiko-risiko yang harus dicermati.

Alasan ketiga, adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid, karena ditopang oleh kondisi domestik dan eksternal yang masih baik.

"Kondisi domestik baik, didukung dengan investasi yang juga tumbuh dengan baik. Investasi, baik dalam bentuk dukungan maupun non bangunan sama-sama baik," ujar Mochtar lebih lanjut.

Investasi bangunan bertumbuh karena proyek infrastruktur yang sedang gencar dilakukan pemerintah Indonesia. Sementara untuk investasi non bangunan merupakan dampak lanjutan dari faktor eksternal, yaitu meningkatnya impor.

"Investasi konsumsi berdampak pada meningkatnya impor bahan baku dan barang modal. Satu sisi meningkat, tapi dari jangka panjang barang impor ini bisa memberikan dampak positif dalam kapasitas produksi. Ini bisa meningkatkan lapangan kerja, dan bisa menolong perekonomian," ujar Firman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com