"Masih terdapat potensi kenaikan harga saham ASII sebesar 24,69 persen dari harga saat ini di level Rp 7,525. Kami melihat ASII di tahun 2018 ini EPS-nya bisa tumbuh 14 persen dari EPS tahun 2017 sebesar Rp 466 menjadi
Rp 531 di akhir tahun 2018," tulis Kiswoyo.
ASII merupakan perusahaan multinasional yang memiliki anak perusahaan dengan ruang lingkup kegiatan utama meliputi otomotif dengan suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, konstruksi, perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur, teknologi informasi dan properti.
Baca juga : Pangsa Pasar Mobil Turun, Ini Kata Astra International
Dengan didukung iklim bisnis yang cukup kondusif selama tahun 2017, ASII berhasil meraih pencapaian kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Bisnis grup otomotif ASII berhasil mempertahankan kepercayaan konsumen otomotif di Indonesia, meskipun pasar mobil ASII harus menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat dengan kemunculan beberapa pemain baru.
Hal ini tercermin dari perolehan pangsa pasar ASII secara nasional sebesar 54 persen di segmen mobil dan 75 persen di segmen sepeda motor.
Di bulan Februari 2018 ASII melakukan expansi dengan menyuntik dana Rp 2 triliun kepada Gojek Indonesia. Diharapkan dengan adanya ekspansi ini dapat meningkatkan pendapatan dan net profit dari ASII group secara keseluruhan mulai dari otomotif, perbankan dan asuransi.
"Kami melihat ASII akan selalu bisa bertumbuh ke depannya. Didukung oleh jajaran manajemen ASII yang rajin berekspansi ke bisnis baru secara terukur dan terencana dengan baik, sehingga diharapkan bisa membuat pertumbuhan bisnis ASII secara keseluruhan bisa tetap optimal," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.