Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Garuda Diminta Kaji Jakarta-London hingga Alasan Perombakan Direksi Pertamina

Kompas.com - 23/04/2018, 07:07 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

Baca selengkapnya: 7 Hal yang Tidak Pernah Dikatakan oleh Orang Kaya

3. Melihat Kemegahan Markas Raksasa E-Commerce China Alibaba di Hangzhou

Penetrasi perusahaan digital sekaligus raksasa e-commerce China, Alibaba Grup, kian meluas ke berbagai penjuru dunia. Berbagai kantor perwakilan pun dibangun dibeberapa negara.

Namun markas besar raksasa e-commerce China itu berdiri megah di  Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China.

Pada awal pekan ini, Kompas.com berkesempatan untuk menyambangi kantor pusat Alibaba Grup di distrik Xixi, Hangzhou. Sekitar 180 kilometer dari Shanghai. Uniknya, Alibaba menyebut kantornya itu sebagai kampus.

Ya, kantor bagi pegawai Alibaba tak hanya pusat bekerja namun sekaligus tempat menimba dan mengembangkan potensi diri. Kemegahan Alibaba Campus bisa terlihat dari bagian depan gedung utama 6 lantai lengkap dengan maskot Alibaba yang tingginya hampir 3 lantai.

Baca selengkapnya: Melihat Kemegahan Markas Raksasa E-Commerce China Alibaba di Hangzhou

4. Trump Tak Senang Harga Minyak Dunia Naik

Pergerakan harga minyak dunia tidak luput dari perhatian Presiden AS Donald Trump. Menurut Trump, harga minyak dunia yang perlahan merangkak naik bukan hal yang menyenangkan.

"OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) melakukannya lagi. Harga minyak terlampau tinggi! Tidak bagus dan tidak akan bisa diterima!" tulis Trump pada akun Twitter pribadinya, Jumat (20/4/2018).

Dikutip dari CNN Money, Minggu (22/4/2018), harga minyak dunia naik menuju 70 dollar AS per barrel dalam beberapa pekan terakhir.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam lebih dari tiga tahun. Kondisi tersebut membuat posisi Trump seakan terhimpit.

Baca selengkapnya: Trump Tak Senang Harga Minyak Dunia Naik

5. Alasan Perombakan Direksi Pertamina Dinilai Tidak Berdasar

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Energy Watch Indonesia menilai perombakan direksi PT Pertamina (Persero) masalah Premium dan tumpahan minyak dinilai tak berdasar.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, pemerintah hanya mencari-cari alasan dalam pencopotan Elia Massa Manik dari posisi direktur utama.

"BBM Premium sendiri, kan, sudah tidak disubsidi. Tapi memang dibutuhkan masyarakat. Jadi agak sensitif kalau BBM ini hilang," ujar Mamit dalam keterangannya, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (21/4/2018).

Dia menilai, perombakan direksi Pertamina lebih kental unsur politis dari pemerintah.

Baca selengkapnya: Alasan Perombakan Direksi Pertamina Dinilai Tidak Berdasar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com