Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Harga Produk Elektronik Bersiap Naik

Kompas.com - 23/04/2018, 12:14 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Ali Subroto, menyatakan, pelemahan nilai tukar rupiah berdampak secara langsung bagi industri elektronik dalam negeri. Produsen pun bersiap menaikkan harga jual produk mereka.

Hal tersebut dikarenakan saat ini produk elektronik masih banyak yang menggunakan komponen yang diimpor menggunakan mata uang dollar AS.

"Kalau rupiah melemah atau dollar AS menguat, cost-nya naik baik yang diimpor maupun produksi dalam negeri, dan otomatis harga jual harus dinaikkan,” kata Ali seperti dikutip dari Tribunnews.com, Senin (23/4/2018).

Ali menambahkan, pelemahan nilai tukar rupiah tersebut pasti akan berdampak negatif bagi industri.

Baca juga: Tembus Rp 13.900 Per Dollar AS, Rupiah Terlemah Sejak Tahun 2016

Selain itu, pelaku industri juga harus menghitung kerugian selama mencapai titik keseimbangan baru itu.

"Dampak terhadap industri maupun importir barang elektronika adalah negatif, biasanya membutuhkan waktu untuk mencapai equilibrium baru dengan harga baru atau model baru, dan menghitung kerugian selama mencapai equilibrium yang baru tadi,” ujar dia.

Lebih lanjut dia menambahkan, yang justru diuntungkan dalam kenaikan dollar AS adalah pelaku usaha yang mengekspor komoditas sumber daya alam.

"Setiap terjadi pelemahan rupiah maka pelaku bisnis selalu pusing menghitung kerugian, Yang menikmati hanya mereka yang mengekspor sumber daya alam, cost-nya rupiah harga jualnya dollar AS,” kata dia.

Data Bloomberg hingga pukul 11.45 WIB hari ini, rupiah di pasar spot berada di posisi Rp 13.921 per dollar AS atau melemah 0,13 persen dibandingkan akhir pekan lalu pada 13.893.

Posisi rupiah berada di kisaran 13.900 terakhir terlihat awal Januari 2016 silam.

Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) seperti dikutip dalam laman resmi Bank Indonesia hari ini, berada di di posisi Rp 13.894 per dollar AS. Posisi ini melemah dibanding akhir pekan lalu pada 13.804. (Syahrizal Sidik)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Industri Elektronik Terdampak Pelemahan Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com