Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO, Saham Pizza Hut Indonesia Dibanderol Rp 1.100-Rp 1.350

Kompas.com - 23/04/2018, 13:44 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarimelati Kencana Tbk (Perseroan) atau Pizza Hut Indonesia bakal menawarkan sebanyak-banyaknya 604,375 juta saham mewakili 20 persen saham perusahaan dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh oleh perusahaan dalam rencananya untuk mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) ini, perseroan menunjuk tiga Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT CSLA Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.

"Harga pelaksanaan akan ada di kisaran Rp 1.100 hingga Rp 1.350," kata Director Head of Investment Banking PT Mandiri Sekuritas Primonanto Budiatmodjo, saat public expose di Jakarta, Senin (23/4/2018).

Dengan begitu, maka Pizza Hut Indonesia membidik dana tak kurang Rp 664,8 miliar hingga Rp 815,9 miliar dari aksi korporasi tersebut. Adapun price to earnin ratio dari IPO ini disebut Primonanto adalah sebesar 21 hingga 26 kali.

Baca juga: Pizza Hut dan Sri Wahana Siap Melantai di BEI

Sementara itu, Direktur Sarimelati Kencana Jeo Sasanto mengatakan, sekitar 65 persen dana dari hasil IPO akan digunakan untuk menambah belanja modal perseroan, baik untuk pembukaan gerai baru maupun renovasi gerai-gerai Pizza Hut Restaurant (PHR) dan Pizza Hut Delivery (PHD).

"Saat ini kami berencana memperluas jaringan gerai PHR dan PHD di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Indonesia Timur, dan wilayah lainnya. Sedangkan 35 persen sisanya digunakan untuk pembayaran fasilitas sebagian pinjaman bank atau lembaga keuangan perseroan," jelas Jeo.

Hingga akhir 2017 silam, Sarimelati Kencana telah mengoperasikan 237 gerai PHR dan 156 gerai PHD di 76 kota/kabupaten di 28 provinsi di Indonesia.

Baik perseroan dan para penjamin pelaksana emisi efek merencanakan periode bookbuilding pada 23 April hingga 3 Mei 2018 dan untuk pencatatan saham di BEI rencananya dilakukan pada 23 Mei 2018.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com