Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Industri Ban Melaju Kencang

Kompas.com - 23/04/2018, 14:29 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis ban di Indonesia masih tumbuh seiring meningkatnya penjualan kendaraan bermotor. Makin padatnya populasi kendaraan membuat produsen ban terus mengerek kapasitas produksi mereka.

Mengutip Kontan.co.id, Senin (23/4/2018) Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) Menurut Uthan A. Sadikin mengatakan, saat ini pasar ban domestik cukup bergantung pada kondisi penjualan mobil maupun sepeda motor.

"Kalau penjualan mobil dan motor meningkat tentu penjualan ban juga ikut (terkerek) naik," kata dia, Minggu (22/4/2018).

Apalagi saat ini produksi ban baik motor maupun mobil mayoritas sudah diserap oleh pasar dalam negeri. "Misalnya  yang original equipment manufacturer (OEM) itu sudah banyak memakai ban produksi lokal," ungkap Uthan.

Agar bisa memenuhi pasar, MASA sempat merilis ban merek Corsa Platinum V Series untuk pasar OEM sepeda motor underbone dan matik. Hanya saja, Uthan tak merinci pabrikan motor mana yang memakai ban MASA tersebut.

Yang jelas produk ban motor ini ikut mendorong pendapatan 2017. Periode ini, pendapatan bersih PT Multistrada mencapai 280 juta dollar AS, naik 22 persen jika dibandingkan dengan 2016 sebesar 229 juta dollar AS.

Sementara itu, penjualan ban domestik MASA naik 15 persen, dari 80 juta dollar AS di 2016 menjadi 92 juta dollar AS di 2017.

Angin segar juga dirasakan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Perusahaan ini meluncurkan produk ban truck and bus radial (TBR) guna menggenjot penjualan domestik. Perusahaan ini melihat, naiknya permintaan kendaraan komersial di Indonesia bisa menumbuhkan pasar ban nasional.

Gajah Tunggal sempat melakukan perubahan merek produk dari yang semula GT Radial menjadi Giti.

"Untuk produk dan kualitas tidak ada perbedaan, hanya melakukan brand transitions," jelas Direktur Corporate Communication dan Hubungan Investor PT Gajah Tunggal Tbk Catharina Widjaja.

Strategi lain, Gajah Tunggal memperkenalkan dua produk ban light truck radial (LTR). GJTL juga berencana meningkatkan kapasitas produksi ban TBR dari semula 2.000 ban per hari, bakal naik menjadi 3.500 ban per hari.

Manajemen Gajah Tunggal ingin memanfaatkan lonjakan kapasitas produksi di pabriknya untuk mengisi permintaan ban di pasar domestik maupun mancanegara.

Mengintip materi paparan publik 12 Desember 2017, ban TBR berkontribusi 5 persen terhadap total penjualan GJTL sepanjang sembilan bulan 2017, yang mencapai Rp 10,81 triliun. Kontribusi penjualan ban TBR lebih baik dari karet sintetis 3 persen dan kain ban 2 persen. (Agung Hidayat)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Bisnis ban melaju makin kencang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com