Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Rupiah Menuju 14.000 per Dollar AS, Menaker Paparkan Data TKA

Kompas.com - 24/04/2018, 07:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah melemah secara signifikan sejak akhir pekan lalu. Bahkan, nilai tukar mata uang Garuda kini semakin dekat ke level Rp 14.000 per dollar AS.

Pada awal perdagangan di pasar spot Senin (23/4/2018), rupiah dibuka pada posisi Rp 13.908 per dollar AS melemah dibanding penutupan Jumat (20/4/2018), pada 13.893.

Baca juga : Di Negara Berkembang, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Tidak Buruk

Sementara kurs tengah Bank Indonesia hari ini berada di level Rp 13.894 per dollar AS turun dibandingkan akhir pekan pada 13.804.

Bank Indonesia (BI) mengatakan pelemahan rupiah lebih didominasi oleh faktor eksternal yakni perekonomian Amerika Serikat (AS) ketimbang faktor dari dalam negeri. Misal, estimasi naiknya Fend Fund Rate (FFR) dalam waktu dekat.

Baca juga : Rupiah Melemah, Harga Produk Elektronik Bersiap Naik

Tentunya, pelemahan rupiah memiliki plus dan minus tersendiri baik bagi pemerintah, dunia usaha, hingga masyarakat.

Selain berita mengenai pelemahan rupiah, berita mengenai berapa sebenarnya jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia juga menjadi sorotan pembaca.

Baca juga : Menaker: TKI yang Serbu China, Bukan TKA China yang Serbu Indonesia

Jumlah tenaga kerja asing (TKA) ini jadi sorotan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken Perpres 20/2018 yang mempermudah proses administratif tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia.

Perpres tersebut bertujuan untuk mempermudah investasi dari luar negeri masuk ke Indonesia, namun tidak menghilangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh TKA untuk bisa bekerja di Indonesia.

Baca juga : Perpres TKA Hanya Permudah Prosedur Izin, Syarat Tidak Dikurangi

Berikut lima berita populer kanal ekonomi Kompas.com pada Senin (23/4/2018) yang bisa Anda baca kembali pada pagi ini.

1. Sampai Kapan Rupiah Melemah?

Terkait pelemahan rupiah yang cukup dalam ini, VP Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menjelaskan, pelemahan rupiah lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal.

Dengan demikian, bukan hanya rupiah yang mengalami pelemahan, namun juga mata uang negara-negara lain di kawasan Asia.

Josua berpandangan, pelemahan rupiah kemungkinan besar masih akan terus terjadi. Hal ini sejalan dengan bakal dirilisnya sejumlah data ekonomi di AS.

Baca juga : Sampai Kapan Rupiah Melemah?

2. Ini Data TKA di Indonesia dan Perbandingan dengan TKI di Luar Negeri

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengajak masyarakat yang selama ini khawatir dengan dampak dari Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing ( TKA) untuk melihat data terkini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com