Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo: Revolusi Industri 4.0 Bisa Mengancam Tenaga Kerja Lokal

Kompas.com - 24/04/2018, 08:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai hadirnya revolusi industri 4.0 bisa menjadi ancaman tersendiri bagi tenaga kerja dalam negeri yang tidak memiliki keterampilan untuk beradaptasi dalam pekerjaan-pekerjaan jenis baru.

"Betul ini akan menjadi ancaman yang sangat serius kalau tidak diantisipasi nanti apabila terjadi ledakan jumlah tenaga kerja yang tidak terampil di sektor formal," ucap Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani, di Jakarta, Senin (23/4/2018).

Oleh karena itu, Hariyadi menyarankan perlu adanya perubahan pola pendidikan dan pola vokasi di Indonesia. Sebab, menurut dia, bukan zamannya lagi anggapan bahwa begitu bersekolah vokasi maka setelah lulus akan diterima di industri dengan mudah.

"Ini harus dilihat lagi dan sekarang juga orang lebih cenderung bekerja sendiri-sendiri atau self employed. Nah itu kan harus ada panduan, cara-cara pelatihan, dan vokasinya harus disesuaikan," imbuhnya.

Baca juga : Munas Apindo Bahas Kesiapan Tenaga Kerja Hadapi Revolusi Industri 4.0

Keterampilan spesifik, terutama yang berkaitan dengan teknologi digitalisasi, memang sangat dibutuhkan bagi tenaga kerja untuk beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0.

Revolusi Industri 4.0 sendiri ditandai dengan banyaknya sektor industri yang menggunakan otomatisasi mesin dan penggunaan robot.

Pekerjaan yang Hilang

Bahkan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mengonfirmasi akan ada jenis pekerjaan yang bakal hilang seiring dengan berkembangnya Revolusi Industri 4.0.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Kemenaker Bambang Satrio Lelono sebelumnya menyampaikan, sebanyak 57 persen pekerjaan yang ada saat ini akan tergerus oleh robot.

Baca juga : 57 Persen Pekerjaan Sekarang akan Tergerus Revolusi Industri 4.0

"Tetapi yang harus disampaikan juga bahwa akan ada tumbuh pekerjaan baru yang sekarang ini kita prediksi jumlahnya 65.000 pekerjaan. Oleh karena itu sekarang adalah bagaimana kita harus bisa menyesuaikan dengan perubahan tersebut," tutur Bambang di Gedung Kemenkominfo Jakarta, Senin pekan lalu.

Berdasarkan data Barenbang Kemenaker yang dirilis tahun ini, ada beberapa pekerjaan yang menurun dalam tiga periode Revolusi Industri 4.0 sejak 2018 hingga 2030 mendatang.

Beberapa pekerjaan yang menurun itu di antaranya adalah manajer administrasi, sopir, tukang cetak, pengantar surat, resepsionis, agen perjalanan, operator mesin, juru masak makanan cepat saji, dan ahli las.

Kompas TV Presiden Joko Widodo memperingatkan industri otomotif untuk terus memantau tren bisnis yang akan menyebabkan pergeseran selera konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com