Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah akan Bangun Gudang Garam Nasional di Karawang

Kompas.com - 24/04/2018, 16:44 WIB
Farida Farhan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Pemerintah pusat akan membangun gudang garam nasional (GGN) senilai Rp 2,5 miliar untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi garam di Karawang.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Abuh Bukhori mengatakan, GGN akan dibangun pada tahun 2018 di wilayah pesisir utara Karawang, tepatnya di lahan milik pemerintah daerah di Desa Krasak, Kecamatan Cilamaya.

"Kami sudah sediakan sekitar 1.200 meter persegi. Kalau ukuran gudang sekitar 20x30 meter persegi. Sisanya untuk fasilitas pendukung lainnya," katanya Selasa (24/4/2018).

Pemerintah pusat, kata dia, akan menggelontorkan anggaran Rp 2,5 miliar untuk membangun GGN beserta fasilitasnya.

"Sejumlah fasilitas akan disediakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, di antaranya laboratorium untuk mengukur kadar garam, jembatan timbang, CCTV online yang terhubung langsung dengan kementerian serta gudang penyimpanan garam, dan compeyor garam," ujar Abuh ditemui di kantornya, Selasa (24/4/2018).

Abuh mengungkapkan, GGN dibangun untuk menjaga stok garam nasional. Selain itu, hadirnya gudang garam juga diklaim akan menjamin para petambak mendapatkan harga yang layak dan stabil.

Saat ini, kata dia, harga garam Rp 2.700 per kilogram dari sebelumnya Rp 3.000 per kilogram dan berangsur turun.

"Jika ada gudang beda lagi. Ketika harga garam anjlok, maka gudang akan menyimpan stok dari petambak. Gudang yang sudah bekerjasama dengan Bank BRI, kemudian akan membayar sebesar 70 persen kepada petambak, sesuai dengan harga yang layak bagi petambak. Kemudian, ketika harga kembali tinggi, stok akan dijual dan petambak menerima 30 persen keuntungan sisanya," tambahnya.

Ia menyebut potensi garam di Karawang terus meningkat. Bahkan, melalui teknologi geoisolator, produksi garam di Karawang mencapai 2.000 ton per tahun, dari luas produksi 100 hektar tambak garam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com