Pelaku usaha kemudian bertanya-tanya bagaimana cara mengiklankan produk atau brand dalam kurun waktu sesingkat itu. Webster pun meminta pelaku usaha untuk tidak melihatnya sebagai sebuah ancaman, melainkan sebagai keuntungan.
"Semua semakin cepat, maka pelaku usaha harus memikirkan kecepatan narasi dan juga visual serta tujuan beriklan, apakah untuk meningkatkan brand awareness, mendorong kunjungan ke situs, atau mengajak audiens mengunduh aplikasi," tutur Webster.
Fitur di Instagram Stories seperti tap, tap and hold, serta swipe up mendukung pelaku usaha untuk setiap tujuannya beriklan.
Berikutnya cara terakhir yang disebut Webster adalah menampilkan iklan produk dengan format carousel. Format ini merupakan konsep baru Instagram setelah pada sebelumnya terdapat dua format iklan dari Instagram, yakni video dan foto.
Format carousel ads memungkinkan pelaku bisnis menampilkan tiga konten secara berurutan dalam satu iklan.
"Untuk narasi yang lebih kompleks, gabungan beberapa chapter ini dapat menghasilkan kampanye iklan yang lebih efektif," tambah Webster.
Format carousel juga memungkinkan pelaku usaha menggabungkan foto dan video dalam satu konten. Selain itu, format carousel juga memiliki perilaku yang sama dengan konten Stories pada umumnya.
"Artinya, audiens atau orang yang menjadi target konsumen bisa berinteraksi dengan cara tap for more, swipe back atau forward, dan hold konten iklan tersebut sesuka hatinya," pungkas Webster.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.