Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Kiat Berbisnis Lewat Instagram Stories

Kompas.com - 25/04/2018, 06:06 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesatnya perkembangan pengguna fitur Instagram Stories dalam media sosial Instagram memunculkan peluang bagi pelaku bisnis untuk memasarkan produk-produk jualannya.

Peluang tersebut muncul lantaran tak kurang dari 300 juta orang menggunakan Instagram Stories setiap harinya. Hal itu kemudian didukung dengan data 52 persen pengguna Instagram mengaku lebih tertarik terhadap sebuah merek atau bisnis setelah melihat sebuah konten di Instagram Stories.

Lantas bagaimana atau konten iklan seperti apa yang mampu membuat 52 persen pengguna Instagram itu tertarik?

Product Marketing Manager Instagram Asia Pasifik Paul Webster pun mengemukakan empat cara yang bisa dilakukan pelaku bisnis untuk memukau konsumennya menggunakan Instagram Stories.

Cara pertama yang bisa dilakukan para pelaku usaha adalah dengan lebih banyak mengreasikan konten iklan.

Webster menyampaikan, para pelaku usaha perlu mengingat karakter Stories dan audiens yang menjadi target konsumennya.

"Instagram Stories memang dikonsumsi 32 persen lebih cepat dibandingkan Feed, tetapi Stories dapat dengan mudah menarik perhatian audiens karena formatnya yang vertikal dan memenuhi seluruh layar handphone," jelas Webster saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Cara kedua, lanjut Webster adalah dengan memaksimalkan fitur-fitur yang ada di Instagram Stories. Fitur-fitur itu di antaranya adalah GIF, superzoom, text mode, polling, dan yang terbaru mode boleh.

Webster menilai, fitur-fitur tersebut penting digunakan dalam iklan di Instagram Stories untuk menarik target audiens anak muda kekinian.

"Penting bagi pelaku bisnis memperhatikan visual dan narasi agar dilihat dan tidak dilewatkan ketika audiens-nya menjelajahi Stories," imbuhnya.

Visual dan narasi itu kemudian menjadi penting agar audiens atau target konsumen bisa berhenti dan tertarik dengan konten yang dimiliki pelaku bisnis, layaknya mereka berinteraksi dalam Stories teman-temannya.

"Yang perlu diperhatikan juga adalah untuk meng-highlight produk di tiga detik pertama karena Instagram Stories dikonsumsi dengan cepat," sambung Webster.

Webster menambahkan, kemunculan produk dalam konten pelaku bisnis juga akan menghasilkan respon lebih kuat sehingga membuat target konsumen cepat mengerti, meningkatkan relevansi, brand fit, dan niat membeli yang lebih tinggi.

Cara ketiga yang bisa digunakan pelaku bisnis dalam beriklan di Instagram Stories adalah dengan fokus pada inspirasi visual.

Seperti diketahui bahwa Instagram Stories merupakan konten video atau foto semantara yang hanya bertahan 24 jam dan waktu penyampaiannya pun hanya 5 sampai 10 detik.

Pelaku usaha kemudian bertanya-tanya bagaimana cara mengiklankan produk atau brand dalam kurun waktu sesingkat itu. Webster pun meminta pelaku usaha untuk tidak melihatnya sebagai sebuah ancaman, melainkan sebagai keuntungan.

"Semua semakin cepat, maka pelaku usaha harus memikirkan kecepatan narasi dan juga visual serta tujuan beriklan, apakah untuk meningkatkan brand awareness, mendorong kunjungan ke situs, atau mengajak audiens mengunduh aplikasi," tutur Webster.

Fitur di Instagram Stories seperti tap, tap and hold, serta swipe up mendukung pelaku usaha untuk setiap tujuannya beriklan.

Berikutnya cara terakhir yang disebut Webster adalah menampilkan iklan produk dengan format carousel. Format ini merupakan konsep baru Instagram setelah pada sebelumnya terdapat dua format iklan dari Instagram, yakni video dan foto.

Format carousel ads memungkinkan pelaku bisnis menampilkan tiga konten secara berurutan dalam satu iklan.

"Untuk narasi yang lebih kompleks, gabungan beberapa chapter ini dapat menghasilkan kampanye iklan yang lebih efektif," tambah Webster.

Format carousel juga memungkinkan pelaku usaha menggabungkan foto dan video dalam satu konten. Selain itu, format carousel juga memiliki perilaku yang sama dengan konten Stories pada umumnya.

"Artinya, audiens atau orang yang menjadi target konsumen bisa berinteraksi dengan cara tap for more, swipe back atau forward, dan hold konten iklan tersebut sesuka hatinya," pungkas Webster.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com