Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Ekonomi Syariah, Askrindo Syariah Teken MoU dengan Puskopssim NU

Kompas.com - 25/04/2018, 21:57 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah) melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Pusat Koperasi Syariah Syirkah Mu'awanah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (Puskopssim NU Jatim) terkait penjaminan atau kafalah pembiayaan, Rabu (25/4/2018).

Adanya kerja sama tersebut diharapkan Direktur Utama Askrindo Syariah Soegiharto bisa memberikan perkembangan bisnis lebih besar bagi Askrindo Syariah di wilayah Jatim.

"Puskopssim NU Jatim memiliki potensi yang cukup besar apalagi menurut data mereka punya 27 juta anggota Jawa Timur dan itu memberikan pangsa pasar syariah yang sangat baik untuk Askrindo Syariah dan Puskopssim NU Jatim," jelas Soegiharto dalam keterangan tertulis.

Soegiharto menambahkan, pangsa pasar syariah di Indonesia sangat besar dan berkembang ke depannya. Hal itu dibuktikan oleh beberapa bank daerah yang akan dikonversi menjadi bank syariah.

Baca juga: Askrindo Bidik Premi Rp 8 Miliar dari Djakarta Llyod

"Kerja sama ini juga bagian untuk menunjang perekonomian syariah nasional dan ini memontum yang baik untuk pertumbuhan ekonomi syariah di negara kita dan kita mengharapkan akan terus berkembang lebih baik lagi," ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Puskopssim NU Jatim Arifin Hamid meyakini jika kerja sama dengan Askrindo Syariah bakal menjadi bisnis yang baik bagi Puskopssim NU Jatim.

"Kerja sama ini juga merupakan lompatan yang sangat baik untuk ekonomi syariah. Ke depan kita akan memperkuat sistem dan jaringan kita dengan adanya Askrindo Syariah yang mem-backup pemberian kredit kita kepada masyarakat," ungkap Arifin.

Berdasarkan keterangan Arifin, Puskopssim NU Jatim saat ini memiliki 111 anggota koperasi syariah dan BMT dengan penyaluran pembiayaan berkisar antara Rp 300 juta dan terbesar ada yang mencapai Rp 1,2 triliun untuk satu anggotanya dengan nilai Non-Performing Finance (NPF) keseluruhan hanya lima persen.

"Dengan adanya MoU ini, target kita sampai akhir tahun ini paling tidak ada 20 sampai 50 anggota baru khusus untuk Jawa Timur saja yang akan bergabung dengan kita," kata  Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com