Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firdaus Putra, HC
Komite Eksekutif ICCI

Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI), Sekretaris Umum Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI) dan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Platform, Kolaborasi, dan Era Baru Berkoperasi

Kompas.com - 26/04/2018, 05:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tanpa saling pemahaman hal itu akan menjadi sulit. Bayangkan saja, Koperasi A yang bergerak di simpan pinjam mendorong anggotanya belanja di koperasi lain, Koperasi B, yang bergerak di ritel. Koperasi C yang bergerak di transportasi mendorong anggotanya menabung di Koperasi A.

Ilustrasi itu akan menjadi nyata dengan marketplace koperasi dimana semua koperasi telah terhubung. Alih-alih berkompetisi, mereka justru akan ko-promosi satu sama lain.

Era baru

Dunia yang berubah dan penuh dengan disrupsi ini harus direspon dengan berbeda. Sepuluh tahun lalu kita tak pernah terbayang profesi tukang ojek semenarik hari ini. Juga tak pernah terbayang bila istilah driver memiliki konotasi yang positif daripada sopir zaman dulu.

Aplikasi sharing economy telah merubahnya. GoJek, Grab, Uber lahir dan hal-hal yang tak terbayangkan itu menjadi nyata di depan mata.

Dulu mencari mencari informasi hotel yang sesuai dengan budget harus kita lakukan dengan telpon sana sini. Dunia berubah dan menawarkan website untuk setiap hotel. Lalu semua itu didisrupsi dengan adanya Trivago, Traveloka dan platform sejenisnya.

Dengan langgam yang sama mengapa tidak bila kita permudah masyarakat mengakses layanan berbagai jenis koperasi. Di pulau Bali sana salah satu koperasi mulai menjajagi modus itu.

KSP TEB Artha Mulia yang berdiri pada 2014 lalu telah terhubung (interconnected) dengan sebelas koperasi lain di sana.

Hasilnya sangat menggembirakan. Statistik anggota dan asetnya meningkat tajam. Dengan aplikasi berbasis Android anggota dilayani. Transaksi antar anggota, ketika belanja di toko (merchant), juga menggunakan aplikasi yang sama.

Mereka menyadari penuh tanda-tanda zaman yang berubah, sampai-sampai motonya berbunyi, A Millennial Coop. KSP TEB sadar betul bahwa masa depan koperasi itu berbasis teknologi digital.

Dalam usianya yang masih belia investasi utamanya terletak di infrastruktur teknologi berbasis aplikasi Android. Dan itu nampaknya tak akan mengecewakan bila kita simak data WeAreSocial Global Overview, 2017.

Sebutlah, 41 persen masyarakat Indonesia berbelanja online. Lalu 33 persen di antaranya menggunakan mobile-commerce. Yang menarik tahun 2018 ini diprediksi akan tumbuh 18,8 persen. Data itu nampaknya mengonfirmasi ramalan McKinsey di atas.

KSP TEB boleh jadi bukan koperasi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang concern pada perkembangan teknologi. Dan itulah yang kita harapkan.

Sarasehan Teknologi Informasi untuk Gerakan Koperasi Indonesia yang digagas oleh Komunitas SiCUNDO - INKUR di Medan tempo lalu adalah upaya untuk mengembangkannya ke daerah lain.

Bersama para pegiat Linux kaliber nasional, kerja kolaboratif itu dimulai. MyCOOP, sebuah marketplace koperasi akan menandai sebuah era baru berkoperasi di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com