Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset LD FEB UI: Go-Jek Sumbang Rp 216 Miliar per Tahun untuk Medan

Kompas.com - 26/04/2018, 08:08 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) melakukan riset untuk mengetahui dampak sosial ekonomi yang diperoleh masyarakat atas hadirnya Go-Jek di Indonesia.

Perusahaan ini menurut majalah bisnis dan keuangan Fortune pada 2017 adalah salah satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia.

Kepala LD FEB UI Turro S Wongkaren menjelaskan, Go-Jek Indonesia saat ini bermitra dengan lebih dari 900.000 pengemudi, 125.000 pengusaha mikro kecil dan menengah, dan puluhan ribu penyedia jasa individu (talent partners).

Hasil risetnya, kata Turro, untuk menyusun kebijakan berbasis data. Meningkatkan pengetahuan publik dan media mengenai dampak Go-Jek terhadap perekonomian dan menghasilkan naskah posisi berbasis penelitian yang dapat digunakan pemerintah, akademisi, dan pelaku industri.

Baca juga : Survei: 80 Persen UMKM Mitra Go-Jek Alami Peningkatan Transaksi

Riset dilakukan mulai Oktober sampai Desember 2017 dengan melibatkan lebih dari 7.500 responden di sembilan wilayah Indonesia, salah satunya Kota Medan.

Metodenya kuantitatif dengan wawancara tatap muka menggunakan metode sampling pencuplikan acak murni (pure random sampling) atas mitra pengemudi roda dua (3.315 responden), mitra UMKM (806 responden), dan konsumen (3.465 responden) yang aktif dalam sebulan terakhir.

Menurut dia, riset mengenai perubahan-perubahan sosial ekonomi yang diakibatkan perkembangan teknologi penting dilaksanakan agar pengambilan kebijakan dan pendekatan program-program pemberdayaan masyarakat tepat sasaran.

"Hasil riset kami terhadap mitra pengemudi roda dua di Medan mengungkapkan bahwa Go-Jek berkontribusi sebesar Rp 216 miliar per tahun untuk Medan dari penghasilan mereka," ucap Turro, Rabu (25/4/2018).

Mengurangi Pengangguran

Tak hanya itu, lanjut dia, Go-Jek juga mengurangi angka pengangguran dengan memperluas kesempatan kerja, terutama mereka yang hanya mengenyam pendidikan SMA sederajat dan perguruan tinggi.

Rata-rata penghasilan mitra pengemudi roda dua Go-Jek lebih tinggi dari Upah Minimum Regional (UMR) Kota Medan.

"Mereka rata-rata berpenghasilan mencapai Rp 3,37 juta per bulan. Untuk mitra UMKM, layanan Go-Food mendukung mereka go online sehingga meningkatkan volume transaksinya," ungkap dia.

Baca juga : Cerita UKM tentang Efek Go-Food, dari 2 Pesanan Menjadi Ribuan

Para UMKM diperkirakan mendapat tambahan Rp 118 miliar per tahun yang masuk ke pendapatan ekonomi Kota Medan.

Sedangkan bagi konsumen, sebagian besar responden menyatakan kehadiran aplikasi ini meningkatkan kualitas hidup mereka. Responden menilai pelayanan yang diberikan baik, aman dan nyaman.

Turro lebih jauh menjelaskan, sebagai perusahaan teknologi terkemuka, Go-Jek merjadi bagian dari disruptive force di Indonesia.

Sebagaimana semua disruptive force, akan ada pergeseran di dalam konsumsi dan ketenagakerjaan pada masa awal, namun diperkirakan pergeseran-pergeseran tersebut tidak berlangsung lama sehingga manfaat netto akan terus meningkat.

"Secara nasional, Go-Jek berkontribusi hingga Rp 8,2 triliun per tahun. Kontribusi dari penghasilan Go-Food mencapai Rp 1,7 triliun per tahun," pungkasnya.

Kompas TV Suntikan dari konsorsium Alphabet, induk usaha Google mencapai Rp 16 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com