Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Ribuan Unit Xpander ke Filipina, Menperin Apresiasi Mitsubishi

Kompas.com - 26/04/2018, 08:31 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengapresiasi industri otomotif yang telah melakukan ekspor ke beberapa negara. Ekspor produk otomotif nasional itu diyakini Airlangga dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Peningkatan dan perkembangan dari industri otomotif di Indonesia akan memberikan pengaruh besar bagi kegiatan sektor ekonomi lainnya,” kata Airlangga dalam siaran pers, Kamis (26/4/2018).

Salah satu industri otomotif yang mendapat apresiasi dari Airlangga terkait ekspor produknya adalah PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI).

Mitsubishi diketahui sudah melakukan ekspor perdana untuk mobil Xpander, kendaraan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) dengan gaya Sport Utility Vehicles (SUV) yang dinilai Airlangga banyak diminati konsumen mancanegara.

Baca juga : Mitsubishi Catat Pesan Jokowi saat Resmikan Ekspor Xpander

Pada tahap awal ekspor, MMKI telah mengapalkan sebanyak 400 unit Xpander setir kiri untuk pasar Filipina dari total pesanan di negara tersebut yang mencapai 21.000 unit sepanjang tahun 2018.

"MMKI juga menargetkan akan menembus angka 30.000 unit untuk ekspor Xpander ke sejumlah negara, termasuk Filipina pada tahun ini," imbuh Airlangga.

Mobil tersebut juga rencananya akan diekspor ke negara lainnya seperti Thailand sebanyak 6.000 unit, Vietnam 1.000 unit, negara-negara di Timur Tengah mencapai 500 unit, ke kawasan Asia Selatan, Afrika, dan Amerika Selatan sekitar 1.000 unit, serta 500 unit untuk negara Asean lainnya.

Tak hanya dari kinerja ekspornya, Airlangga juga memuji MMKI atas kontribusinya terhadap pertumbuhan industri otomotif di dalam negeri.

Baca juga : Ekspor Produk Busana Muslim Ditarget Naik 10 Persen Tahun Ini

Dengan nilai investasi mencapai Rp 7,1 triliun dan ditambah kapasitas produksi hingga 160 ribu unit per tahun telah membuat MMKI menyerap tenaga kerja sebanyak 3.000 orang.

Bahkan MMKI ditargetkan akan menjadi pabrik Mitsubishi terbesar di Asean yang berbasis ekspor.

“Walaupun sudah menggunakan robotik canggih, tenaga kerja tetap diperlukan. Saya dengar Mitsubishi menargetkan sebanyak 4.000 tenaga kerja dari saat ini yang baru 3.000 tenaga kerja,” sambung Airlangga.

Di sisi lain, CEO Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko menjelaskan, saat ini produksi Xpander sudah ditingkatkan hingga 8.000 unit dari target awal sebanyak 5.000 unit.

Masuko juga menambahkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor, produksi akan ditingkatkan menjadi 10.000 unit pada Juli mendatang.

“Dari peningkatan produksi tersebut, kami berencana menambah 400 jumlah karyawan lagi,” ujarnya.

Adapun soal mobil yang diekspor, Masuko menyebutkan bahwa mobil tersebut merupakan hasil produksi di pabrik mereka yang ada di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

"Jadi, setelah pembukaan pabrik di Bekasi, saya bangga mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya perusahaan kami akan mengekspor dalam skala besar dari Indonesia,” ucap dia.

Kinerja ekspor MMKI itu pun diharapkan Airlangga bisa menular ke industri otomotif lainnya dan juga bisa melanjutkan tren positif yang telah dicapai industri otomotif tanah air pada 2017 silam.

Capaian itu antara lain adalah meningkatnya total ekspor kendaraan dalam keadaan utuh (completely build up atau CBU pada 2017 menjadi sebesar 231.000 unit. Peningkatannya mencapai 20 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Ekspor dalam bentuk komponen mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan mencapai 1.200 persen dari tahun 2016 ke 2017, sehingga jumlahnya menjadi 81 juta pieces komponen,” tandas Airlangga.

Kompas TV Mitsubishi Motors meresmikan ekspor perdana Mitsubishi Xpander ke beberapa negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com