Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Putra Mochtar Riady Terus Tambah Saham ke Lippo Karawaci

Kompas.com - 26/04/2018, 09:27 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Keluarga pendiri Grup Lippo terus menambah kepemilikan saham ke PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Hal ini dilakukan di tengah tren penurunan harga saham Lippo Karawaci yang berdiri sejak 1990 itu.

Dalam kurun waktu sebulan lebih sedikit, James Tjahaja Riady dan Stepehen Tjondro Riady menambah kepemilikan saham di LPKR sebanyak 800 juta saham.

Dua bersaudara yang merupakan putra pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady, itu menambah kepemilikan saham di LPKR melalui PT Inti Anugerah Pratama.

Per akhir Februari lalu, Inti Anugerah memiliki 11,61 miliar saham LPKR setelah pada 28 Februari 2018 membeli 6,24 miliar saham LPKR melalui transaksi tutup sendiri senilai Rp 3,2 triliun.

Alhasil, Inti Anugerah tercatat menguasai 50,03 persen terhadap modal ditempatkan dan disetor penuh LPKR.

Baca juga : Lippo Klarifikasi Pernyataan John Riady soal Dukungan Program DP Rumah 0 Persen

Berdasarkan data Kustodian Efek Sentral Indonesia (KSEI), di periode Maret-April 2018, Inti Anugerah kembali menambah kepemilikan saham di LPKR.

Pada 21 Maret 2018, Inti Anugerah membeli 300 juta saham LPKR. Sehingga, kepemilikan saham Inti Anugerah di LPKR menjadi 11,9 miliar atau setara dengan 51,6 persen terhadap total saham LPKR.

Awal pekan ini, Senin, 23 April 2018 lalu, Inti Anugerah kembali memborong saham LPKR, kali ini sebanyak 500 juta saham. Sehingga, Inti Anugerah memiliki 12,4 miliar saham LPKR atau setara dengan 53,77% terhadap modal ditempatkan dan disetor penuh LPKR.

Sejak membeli 4,88 persen saham LPKR dari Pacific Asia Holding Ltd, perusahaan afiliasi Lippo Group, pada Agustus 2017 lalu, Inti Anugerah memang terus menambah kepemikan saham LPKR.

Baca juga : Mochtar Riady Ramal Ekonomi China Akan Pulih dalam 3 Tahun

Selain di LPKR, Inti Anugerah juga tercatat menjadi pemegang saham emiten Grup Lippo lainnya seperti di PT Lippo Securities Tbk, PT Multipolar Tbk (MLPL), PT First Media Tbk (KBLV), PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI), PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN), dan di PT Star Pacific Tbk (LPLI).

Berdiri pada 2013, Inti Anugerah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang real estat. Pemegang saham Inti Anugerah adalah PT Trijaya Utama Mandiri dengan kepemilikan sebesar 60 persen dan Fullerton Capital Limited dengan porsi kepemilikan 40 persen. Total modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 600 miliar.

Trijaya Utama Mandiri merupakan perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh James Riady. Fullerton Capital dimiliki oleh Sinovex Limited dengan kepemilikan saham sebesar 99 persen. Sebesar 1 persen sisanya dimiliki oleh Stephen Riady. Sementara itu, Stephen Riady memiliki 100 persen saham Sinovex.

Baca juga : Lepas dari Lippo, Michael Riady Bangun Imperium Bisnis Sendiri

Artinya, Inti Anugerah merupakan perusahaan yang dimiliki oleh James Riady dan Stephen Riady. Dengan demikian, melalui Inti Anugerah, James dan Stephen secara tidak langsung menguasai 53,77 saham LPKR. (Herry Prasetyo)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul James dan Stephen Riady menambah kepemilikan saham di Lippo Karawaci pada Rabu (25/4/2018)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com