Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Asing Lepas Saham secara Masif, IHSG Ditutup Turun 2,8 Persen

Kompas.com - 26/04/2018, 16:37 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam pada penutupan sore hari ini, Kamis (26/4/2018) di tengah aksi jual oleh investor asing.

Pelemahan hari ini memasuki hari kedua, setelah kemarin indeks juga tertekan oleh aksi jual oleh asing. Sejumlah saham papan atas menjadi kontributor bagi pelemahan yang terjadi di lantai bursa pada hari ini.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun 2,8 persen atau 170,65 poin di posisi 5.909,19. Sebanyak 345 saham diperdagangkan melemah, 81 saham stagnan dan hanya 67 saham diperdagangkan menguat.

Volume perdagangan mencapai 9,5 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,15 triliun. Net sell asing di seluruh pasar mencapai Rp 1,31 triliun dan di pasar reguler capai Rp 1,6 triliun.

Saham-saham yang menyumbang pelemahan bagi bursa yakni BMRI (Rp 6.775), BBRI (Rp 3.140), TLKM (Rp 3.650), BBCA (Rp 21.350), ASII (Rp 7.075), PGAS (Rp 2.210) dan INKP (Rp 12.450).

Selain itu, seluruh indeks sektoral seluruhnya melemah, yakni perdagangan (-2,52 persen), industri dasar (-1,25 persen), properti (-2,96 persen), konsumer (-3,08 persen), pertambangan (-3,46 persen), agribisnis (-2,46 persen), manufaktur (-2,36 persen), aneka industri (-1,44 persen), infrastruktur (-3,11 persen) dan keuangan (-3,19 persen).

Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan menilai turunnya IHSG ini bersifat sementara karena dipengaruhi faktor-faktor eksternal.

Faktor-faktor yang dimaksud adalah suku bunga bank sentral Amerika The Fed yang terus meningkat dan diprediksikan akan kembali meningkat hingga tiga kali tahun ini, isu perang dagang antara China dan Amerika, serta kondisi geopolitik Amerika dan Suriah yang sedang memanas beberapa waktu belakangan.

Meskipun demikian, volatilitas IHSG hari ini cukup membuat beberapa kalangan khawatir dan panik, sehingga berhenti berinvestasi.

"Kalau memang penurunan indeks saham dan obligasi karena faktor fundamental yang sifatnya intrinsik baru perlu khawatir," kata Katarina, kamis (26/4/2018).

Adapun nilai tukar rupiah pada sore hari ini tercatat bergerak menguat terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, rupiah diperdagangkan di Rp 13.891 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com