Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Kenaikan Harga Minyak Dunia Berisiko Ganggu Kredibilitas APBN

Kompas.com - 26/04/2018, 18:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejak akhir tahun 2017 lalu, harga minyak dunia kembali menguat setelah sejak tahun 2014 anjlok. Dalam sebulan terakhir, harga minyak dunia kembali menguat, bahkan hingga mencapai level 75 dollar AS per barrel.

Namun demikian, kenaikan harga minyak dunia tersebut memiliki dampak yang kurang baik terhadap perekonomian Indonesia.

Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono menjelaskan, kenaikan harga minyak akan berdampak kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Harga minyak sekarang ke sekitar 70 dollar AS. Ketika harga minyak naik, akan berisiko terhadap reputasi, kredibilitas APBN. Fiskal kita akan terganggu," ujar Tony kepada wartawan di Semarang, Rabu (25/4/2018).

Tony mengungkapkan, kenaikan harga minyak dunia yang telah melebihi asumsi dalam APBN tersebut akan berdampak pada kemungkinan pemerintah harus menganggarkan subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu, ada kemungkinan pula kenaikan harga minyak dunia bakal membuat rupiah tertekan.

"Kalau harga minyak naik, otomatis akan membuat pemerintah yang tadinya tidak perlu subsidi premium, terpaksa harus subsidi," ungkap Tony.

Ia pun memberi contoh pada tahun 2014 silam, ketika harga minyak mencapai 100 dollar AS per barrel. Pemerintah menggelontorkan subsidi BBM sebesar Rp 250 triliun dan subsidi listrik Rp 100 triliun, sehingga total subsidi mencapai Rp 350 triliun.

Apabila kondisi tersebut terjadi, maka APBN akan berkurang daya dorongnya. Maksud Tony, APBN menjadi kurang kuat untuk menjadi stimulus fiskal.

Pada akhirnya, pasar pun akan memiliki persepsi yang kurang baik terhadap rupiah. Sebab, sebut Tony, rupiah akan menguat apabila fungsi fiskal dan moneter sama-sama baik.

"Kalau APBN terganggu harga BBM, maka akan membuat rupiah melemah," terang Tony.

Pemerintah pernah memasang asumsi harga minyak dalam APBN 2018 sebesar 48 dollar AS per barrel. Namun, kemudian harga minyak diproyeksikan pemerintah berkisar pada 55-60 dollar AS per barrel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com