Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegadaian Bantu Petani Lepaskan Ketergantungan terhadap Tengkulak

Kompas.com - 26/04/2018, 21:49 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KULONPROGO, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso menyerahkan alat penggilingan padi kepada warga Desa Tawangsari dan Talangsari, Kulonprogo, sebagai kelanjutan dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dalam upaya melepaskan ketergantungan petani terhadap tengkulak.

“PKBL di Desa Tawangsari dan Talansari binaan Pegadaian ini merupakan program lanjutan dari tahun lalu. Setelah kami berikan alat pengeringan padi pada 2017 dan saat ini Pegadaian berikan alat penggilingan padinya, sehingga diharapkan para petani mulai bisa melepaskan diri dari tengkulak,” jelas Sunarso melalui keterangan pers, Kamis (26/4/2018).

Dia menjelaskan, selama ini para petani di desa Tawangsari mempunyai ketergantungan pada tengkulak untuk membiayai produksi mereka di musim tanam. Akibatnya panen harus dijual kembali kepada tengkulak dengan harga yang tidak adil dan petani harus mengembalikan pinjaman mereka.

Sunarso yang juga Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI)  menjelaskan, kebiasaan para petani tergantung pada tengkulak untuk biaya produksi di musim tanam membuat hasil produksi harus di jual kepada tengkulak untuk mengembalikan pinjaman tersebut.

“Posisi petani tidak punya daya tawar. Apabila saat panen di musim hujan, gabah tidak bisa kering dan akhirnya mudah menjamur. Oleh sebab itu tahun lalu Pegadaian memberikan bantuan berupa alat pengering gabah sehingga pengeringan tidak tergantung pada cuaca,” tambahnya.

Sunarso berharap dengan adanya alat pengeringan dan penggilingan di dua desa binaan Pegadaian petani memiliki posisi tawar yang baik dan penghasilan petani menjadi lebih baik.

Sebagai informasi, data Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo menunjukkan bahwa produksi padi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 121.210 ton dengan luas tambah tanam seluas 18.938 hektare dan luas panen 19.425 hektare pada 2017.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Whats New
Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Whats New
Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Whats New
Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Whats New
Wacana 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Jarak Berdekatan di Bandung

Wacana 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Jarak Berdekatan di Bandung

Whats New
Warga Kepri, Penukaran Uang Logam yang Ditarik BI Bisa Dilakukan di Bank Umum

Warga Kepri, Penukaran Uang Logam yang Ditarik BI Bisa Dilakukan di Bank Umum

Whats New
TikTok Shop Bakal Gandeng Tokopedia, Mendag Zulhas: Boleh Dong...

TikTok Shop Bakal Gandeng Tokopedia, Mendag Zulhas: Boleh Dong...

Whats New
Optimalkan Kinerja, Chubb Life Indonesia Perkuat Layanan Digital

Optimalkan Kinerja, Chubb Life Indonesia Perkuat Layanan Digital

Whats New
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Perhitungan, dan Faktor Penentunya

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Perhitungan, dan Faktor Penentunya

Whats New
Pengguna LRT Palembang Hampir Mencapai 4 Juta Tahun Ini

Pengguna LRT Palembang Hampir Mencapai 4 Juta Tahun Ini

Whats New
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Kemenkeu Optimalkan Kinerja Penyerapan APBN 2024 

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Kemenkeu Optimalkan Kinerja Penyerapan APBN 2024 

Whats New
Faktor yang Menentukan dalam Proses Pembangunan Ekonomi

Faktor yang Menentukan dalam Proses Pembangunan Ekonomi

Whats New
Ramalan Ekonom, 10 hingga 20 Tahun Lagi Semua Bank Bakal Jadi Digital

Ramalan Ekonom, 10 hingga 20 Tahun Lagi Semua Bank Bakal Jadi Digital

Whats New
Buka Pertemuan Tingkat Menteri Ke-59 ICC, Mendag Zulhas Dorong Industri Kelapa Berkelanjutan

Buka Pertemuan Tingkat Menteri Ke-59 ICC, Mendag Zulhas Dorong Industri Kelapa Berkelanjutan

Whats New
ADB Bakal Biayai Percepatan Pensiun Dini PLTU di Indonesia

ADB Bakal Biayai Percepatan Pensiun Dini PLTU di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com