Hal ini tercermin dari pertumbuhan pasar saham pada Maret 2018 mencapai 21,15 persen year on year (yoy), aktivitas pasar yang masih cukup tinggi didukung oleh 40.000 investor dengan frekuensi transaksi hingga 386.000, dan dana asing yang tidak lari, tetapi berpindah dari pasar saham ke obligasi. Total dana asing yang berpindah ke pasar surat utang adalah 8,5 milar dolar AS dalam setahun.
"Selama uangnya masih di indonesia, produk juga masih bagus, emiten juga masih baik, kami masih optimistis," ujarnya.
Baca juga : Investor Asing Lepas Saham secara Masif, IHSG Ditutup Turun 2,8 Persen
Selain itu, pertumbuhan GDP Indonesia tahun ini hampir mencapai 4 persen, sehingga investor seharusnya memiliki pandangan optimis terhadap IHSG.
"Jika investor asing melakukan analisa fundamental, di antara negara-negara lain, kondisi fundamental Indonesia lebih menarik, valuasi lebih murah, tinggal masalah waktu mereka akan melihat daya tarik indonesia untuk bantu memperbaiki indeks," tambah Katarina.
Katarina menambahkan, pemerintah juga terus melakukan pemulihan untuk mendorong belanja dan konsumsi masyarakat sebagai salah satu faktor utama pertumbuhan GDP, dengan pemberian THR (Tabungan Hari Raya) yang lebih tinggi untuk PNS, pencarian gaji ke-13 dan dana pensiun di bulan Juli, menurunkan tarif tol dan pajak UKM, meningkatkan penyerapan dana desa, dan ketersediaan BBM subsidi yang lebih luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.