Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Batik Magelangan, Iwing Raup Omzet Puluhan Juta

Kompas.com - 27/04/2018, 15:36 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Motif Magelangan

Proses pembuatan Batik Magelangan karya Iwing  Setyowati (43), seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (27/4/2018).KOMPAS.com/IKA FITRIANA Proses pembuatan Batik Magelangan karya Iwing Setyowati (43), seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (27/4/2018).
Sampai sekarang sudah istri dari Eko Sulistyo tersebut sudah menghasilkan ribuan lembar kain batik dengan puluhan motif.

Iwing tidak pernah berhenti berkreasi dengan menciptakan motif baru khas Magelang, seperti motif Kupat Tahu, Sejuta Bunga, Motif Gladiool, Bunga Sepatu, Bunga Cempaka dengan tiga varian, Daun Suruh, dan Lidah Api.

Lalu tiga motif terbaru berupa Magelang dan Glatik, Wates, dan Bengkok. Tiga motif di antaranya sudah dia patenkan, yakni Kupat Tahu, Cempaka, dan Sejuta Bunga.

“Saya memang punya target bikin 3 motif batik baru dalam setahun. Ada yang juga motif yang enggak sengaja, karena kena air hujan saat pewarnaan, tapi jadi bagus dan saya beri nama motif pelangi," kisahnya.

Sejauh ini, batik Iwing memakai 90 persen pewarna sintetis, sedangkan 10 persennya pewarna alam.

Menurut dia, batik dengan warna sintetis lebih diminati konsumen karena harganya lebih terjangkau dibandingkan batik dengan pewarna alami yang harganya memang jauh lebih mahal.

Memanfaatkan sisa kain

Iwing melihat prospek batik tidak hanya pada kain saja, tapi juga kerajinan yang terbuat dari sisa kain. Iwing pun memanfaatkan sisa kain jadi blangkon, tas, dompel, kalung, gelang dan aneka aksesoris wanita.

Untuk pembuatan blangkon, dia dibantu kakeknya, sedangkan aksesori dikerjakan bersama anak keduanya, Zahara Rizki.

“Semua dibuat dengan memanfaatkan sisa kain batik. Peminatnya lumayan banyak juga,” ucapnya.

Adapun untuk harga, Iwing membanderol batiknya di kisaran Rp 100.000 - Rp 1 juta per potong. Sementara aksesoris dijual Rp 10.000 - Rp 100.000 per buah.

Dari hasil usaha itu, dia bisa mengantongi omzet hingga Rp 20 juta per bulan. Iwing mengaku bersyukur karena bisa membantu perekonomian keluarga.

"Kalau dapat rezeki lebih lagi saya ingin tempat workshop yang lebih luas," pungkasnya.

Baca juga: Kisah Ershad, Mengolah Limbah Elektronik Jadi Perhiasan untuk Ekspor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com