Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Bopuler: Rekaman "Bagi-bagi Saham" Menteri BUMN hingga Buwas Lawan Mafia Pangan

Kompas.com - 30/04/2018, 07:31 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Jumat (27/4/2018), beredar rekaman perbincangan Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PLN Sofyan Baasyir. Dalam rekaman sejak itu,  Rini dan Sofyan berbicara mengenai "bagi-bagi saham" yang menurut Sofyan, masih terlalu kecil.

Sofyan sempat menyebut nama Ari. Namun tidak terungkap siapa Ari tersebut. Tak jelas pula, untuk apa PLN memperebutkan saham perusahaan yang sudah difasilitasi tersebut.

Tanggapan pun muncul dari berbagai pihak, termasuk dari Kementerian BUMN dan sang Menteri BUMN sendiri, Rini Soemarno. Rini bahkan berencana untuk membawa masalah ini ke ranah hukum.

Berita mengenai kehebohan rekaman tersebut menjadi perhatian pembaca pada Minggu (29/4/2018).

Berita lainnya yg menjadi sorotan pembaca adalah mengenai harapan terhadap Budi Waseso (Buwas) yang menjadi Dirut Perum Bulog menghadapi mafia pangan.

Berikut 5 berita populer kemarin, yang dapat Anda baca kembali:

1. Beredar Rekaman Menteri Rini dan Dirut PLN soal Bagi-bagi Saham, Ini Tanggapan Kementerian BUMN

Kementerian BUMN menyebut rekaman percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Direktur Utama PLN Sofyan basir yang beredar di masyarakat, sengaja diedit sedemikian rupa dengan tujuan memberikan informasi yang salah dan menyesatkan.

"Kementerian BUMN menegaskan bahwa percakapan tersebut bukan membahas tentang 'bagi-bagi' saham sebagaimana yang dicoba digambarkan dalam penggalan rekanan suara tersebut," kata Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro.

Imam mengatakan, memang benar bahwa Rini dan Sofyan melakukan diskusi mengenai rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina. Percakapan ini sudah terjadi setahun lalu.

Menurut dia, dalam diskusi tersebut, baik Rini maupun Sofyan memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat maksimal bagi PLN, bukan membebani PLN

Baca selengkapnya: Beredar Rekaman Menteri Rini dan Dirut PLN soal Bagi-bagi Saham, Ini Tanggapan Kementerian BUMN


2. Jadi Dirut Bulog, Buwas Diharapkan Bisa Bongkar Mafia Pangan

Penempatan Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Budi Waseso ( Buwas) sebagai Dirut Bulog dinilai tepat. Pengalaman Buwas diharapkan bisa mengatasi persoalan pangan nasional, termasuk soal mafia pangan.

Direktur Institut Agroekologi Indonesia (INAgri)  Syahroni menilai, Buwas sebagai sosok yang tegas dan berani sehingga potensial untuk mampu memberantas mafia pangan hingga ke akar-akarnya.

"Latar belakang dan pengalaman Buwas menangani mafia pungli ketika di Bareskrim dan memberantas mafia narkoba ketika di BNN jadi modal pengalaman untuk membongkar mafia pangan," katanya, di Jakarta, Minggu (29/4/2018).

Dia menyebut, momentum penggantian itu juga tepat karena umumnya persoalan pangan menjadi krusial menjelang bulan Ramadhan.

Baca selengkapnya: Jadi Dirut Bulog, Buwas Diharapkan Bisa Bongkar Mafia Pangan


3. Menteri Rini Akan Tuntut Penyebar Rekaman Percakapan dengan Dirut PLN 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno menyatakan akan menuntut penyebar rekaman pembicaraan dirinya dengan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basyir.

Rini menyatakan, laporan yang akan dilayangkan kepada penegak hukum tidak hanya mengatasnamakan Kementerian BUMN, namun juga atas nama pribadi dirinya.

"Sebentar lagi saya akan masukkan tuntutan, bukan atas nama (Kementerian) BUMN, tapi juga pribadi," kata Rini seperti dikutip dari Kompas TV, Minggu (29/4/2017).

Menurut dia, isi rekaman percakapan dengan Sofyan yang viral di media sosial sengaja disajikan tidak utuh.

Baca selengkapnya: Menteri Rini Akan Tuntut Penyebar Rekaman Percakapan dengan Dirut PLN


4. Kemenhub Targetkan Harga Tiket LRT Kisaran Rp 12.000-Rp 12.500

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap pengerjaan proyek light rail transportation (LRT) Jabodek dapat lebih cepat sehingga kebutuhan masyarakat akan transportasi masal dapat segera terpenuhi.

"Menurut saya progresnya sudah sesuai schedule, bahkan sudah meningkat 2 persen. Tapi kalau bisa lebih cepat, saya concern dengan waktu karena kebutuhan kita akan LRT tinggi sekali," ujar Menhub saat meninjau pabrikasi konstruksi LRT milik PT Adhi Karya, Minggu, di Jakarta  (29/4/2018).

Menurut dia, LRT akan menjadi salah satu transportasi masal untuk mengurai masalah kemacetan di Jakarta, selain MRT, kereta komuter, dan bus. Sehingga diharapkan Jakarta akan bebas macet pada kisaran tahun 2023-2024 nanti

Baca selengkapnya: Kemenhub Targetkan Harga Tiket LRT Kisaran Rp 12.000-Rp 12.500


5. Menhub Jamin Pemudik Dapat Gunakan Jalan Non Tol

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, selain dengan menggunakan jalur tol, pemudik juga dapat menggunakan akses jalan nasional non tol, seperti jalur selatan Pulau Jawa saat mudik Lebaran 2018 nanti.

Informasi itu akan disebarluaskan oleh peserta Touring Sepeda Mudik Lebaran 2018 bekerja sama dengan komunitas sepeda daerah setempat.

"Peserta touring sepeda mudik Lebaran akan menyebarkan informasi, bahwa ada jalan nasional, ada jalur selatan non tol yang aman digunakan pemudik, sebagai salah satu upaya agar mudik Lebaran lebih indah," ujar Menhub saat acara pelepasan peserta touring sepeda mudik lebaran 2018 di kawasan Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Minggu (29/4/2018).

Jalan nasional non tol tersebut adalah jalan yang menelusuri Jakarta menuju Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, hingga Surabaya.

Baca selengkapnya: Menhub Jamin Pemudik Dapat Gunakan Jalan Non Tol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com