Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub soal Mudik Lebaran "Zero Accident" dan Jakarta Bebas Macet

Kompas.com - 30/04/2018, 08:09 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (29/4/2018) kemarin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melepas 150 peserta touring sepeda mudik 2018 di Bundaran HI, sebagai bentuk kampanye Mudik 2018 Zero Accident.

Peserta touring akan menempuh jarak 490 km dari Jakarta hingga Surabaya, melewati beberapa kota seperti Cirebon, Semarang, Solo, dan berakhir di Surabaya. Tour ini direncanakan akan berlangsung selama enam hari.

Mudik zero accident

Para peserta touring sepeda mudik 2018, memiliki tugas untuk mengampanyekan Mudik 2018 Zero Accident di kota-kota yang mereka lewati, bekerjasama dengan komunitas daerah setempat.

Menhub menjelaskan, di setiap kota setiap sosialisasi akan mengangkat isu keselamatan berkendara yang berbeda-beda.

"Misalnya, kalau di Solo kita berbicara tentang motor, di Semarang kita mengajak sopir taksi, di Surabaya kita bersama sopir bus, kita perlu mengingatkan mereka untuk berhati-hati," ujarnya selepas acara pelepasan peserta touring sepeda mudik di kawasan Bundaran HI, Minggu (29/4/2018).

Dia menambahkan, pemerintah melalui kemenhub telah menyediakan layanan mudik gratis dengan transportasi umum seperti bus, kereta, dan kapal laut sehingga pemudik dihimbau untuk tidak lagi menggunakan motor.

"Satu hal yang saya ingatkan, tahun lalu motor banyak kecelakaaan, oleh karenanya kalau bisa jangan pakai motor," ujarnya.

Baca juga: Menhub: Demo Politis Ojek Online Tak Akan Saya Tanggapi

"Kami sediakan mudik gratis pakai bus, mudik motor gratis pakai kereta api, dan mudik gratis motor dan penumpang pakai kapal laut. Jadi keseluruhan bisa menampung mendekati 300.000," tambahnya.

Selain itu, sebagai bentuk antisipasi kemacetan ketika mudik, Kemenhub bekerjasama dengan stakeholder terkait seperti dari kepolisian, kesehatan, hingga penyedia bahan bakar untuk mempersiapkan berbagai sarana dan fasilitas pelayanan bagi pemudik.

"Kita akan bangun beberapa rest area supaya pemudik bisa lebih nyaman lagi untuk ketika mudik Lebaran 2018," ujar dia.

Menhub memrediksi, jalanan ruas Pulau Jawa yang rawan macet pada mudik Lebaran kali ini adalah di Jalan Tol Cikarang hingga Cipali, Merak, dan juga kawasan Nagrek.

Progres LRT

Selepas melakukan pelepasan peserta touring, Menhub meninjau pabrikasi konstruksi LRT di kawasan Pancoran.

Dalam kesempatan tersebut Direktur Sumber Daya Manusia PT Adhi Karta Agus Karianto menjelaskan, progres pengerjaan proyek LRT sudah mencapai 37 persen dan diharapkan rampung untuk dilakukan ui coba pada pertengahan tahun 2019.

Rinciannya, pengerjaan proyek LRT Layanan 1 Cibubur hingga Cawang sebesar 60 persen.  Kemudian Lintas Layanan 2 dari Cawang hingga Dukuh Atas 22 persen dan Lintas Layanan 3 dari Cawang hingga Bekasi Timur 40 persen.

"Progres ini terdiri dari pekerjaan bawah mulai dari pondasi hingga ada beberapa material yang sudah masuk, contohnya label isolasi yang sebagian udah terpasang sepertu di daerah Ciracas," sebutnya saat meninjau pembangunan proyek LRT di kawasan Pancoran, Minggu (29/4/2018).

Jakarta bebas macet

Menhub menjamin, Jakarta akan bebas dari kemacetan pada kisaran tahun 2023 hingga 2024 nanti jika seluruh proyek pengadaan transportasi umum yang sedang dilakukan pemerintah dapat selesai tepat waktu, salah satunya proyek LRT.

"Kita rencanakan 2023 atau 2024 Jakarta sudah tidak macet, tapi LRTnya harus sudah selesai. Oleh karenanya, Adhi Karya harus mengerjakan dengan baik, on schedule," ujarnya.

Dirinya menambahkan, dengan semakin banyaknya transportasi masal yang disediakan, seperti MRT, BRT, LRT, dan kereta komuter, dapat mengurangi volume kendaraan sehingga kendaraan dapat melaju dengan kecepatan 40 km per jam.

"Saya tidak bisa memprediksi berapa persentase kemacetan yang akan berkurang, tapi bertambahnya kecepatan dan berkurangnya volume jumlah kendaraan yang menjadi ukuran," ujarnya.

Sebagai informasi, Kemenhub menargetkan harga tiket LRT pada kisaran Rp 12.000 hingga Rp 12.500 yang sudah tersubsidi 50 persen dari kisaran harga asli, Rp 25.000.

Kompas TV Pengusaha logistik meminta akses tol bebas dari macet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com