Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Makin Melemah, Tambang Batubara Paling Diuntungkan

Kompas.com - 30/04/2018, 16:30 WIB
Muhlis Al Alawi,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com — Makin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar AS akan banyak menguntungkan perusahaan tambang batubara, karena 70 persen hasil tambang tersebut diekspor.

"Dengan kondisi ini ada perusahaan yang senang seperti usaha pertambangan batubara. Pasalnya 70 persen batubara di ekspor sementara biaya dalam bentuk mata uang rupiah," ungkap Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia, Rosan P Roeslani kepada wartawan di Hotel Alila usai membuka Rapimwil Tengah Kadin Indonesia, Senin ( 30/4/2018) siang.

Rosan mengakui melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berdampak pada dunia usaha di Indonesia. Namun hal itu tidak berlaku yang komoditasnya diekspor.

"Jadi tidak bisa digeneralisasi kalau rupiah melemah itu wah perusahaan akan menderita semua. Enggak. Beberapa perusahaan malah senang. Jadi bisa dilihat seperti batubara produksinya meningkat. Apalagi harga komoditas batubara saat ini juga lagi tinggi," ungkap Rosan.

Tingginya harga komoditas ekspor, demikian Rosan, membantu perekonomian Indonesia. Dari sisi historis Indonesia, pada saat pertumbuhan ekonomi tinggi maka harga komoditas itu tinggi.

Dengan kondisi ini, Rosan optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan naik tahun ini. Asumsi berdasarkan harga komoditas yang sedang tinggi saat ini.

"Kalau tahun ini pertumbuhan akan turun atau naik, saya berani nyatakan akan naik. Kenapa karena harga komoditasnya sedang tinggi," jelas Rosan.

Kendati demikian, perusahaan yang paling terkena dampak menguatnya nilai tukar US dolar adalah perusahaan yang menggunakan bahan dasarnya dari impor. Ia mencontohkan industri farmasi, industri makan dan minuman, benang dan pakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com