Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pesantren di Jateng Jadi Pilot Project Pengembangan Ekonomi Syariah

Kompas.com - 30/04/2018, 17:30 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dua pondok pesantren di Jawa Tengah dijadikan pilot project pengembangan ekonomi syariah. Dua pesantren itu menerapkan bisnis dengan prinsip-prinsip sesuai ekonomi syariah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo menerangkan dua pesantren tersebut yaitu Pesantren Raudlatul Mubtadiin di Balekambang, Kabupaten Jepara, serta Pesantren Al-Anwar di Sarang, Kabupaten Rembang.

"Dua pesantren itu yang dicoba dulu. Kalau itu berhasil nanti diuji coba di tempat lain. Kami fokus mengembangkan enterpreneur ekonomi syariah," ujar Hamid, di Semarang, Senin (30/4/2018).

Ponco menjelaskan, dua pesanten itu menjalankan bisnis dengan sistem ekonomi syariah. Santri di pesantren atau masyarakat di sekeliling pesantren membuat aneka produk untuk diperdagangkan di pasaran.

Baca juga : Dukung Ritel di Pesantren, Kemendag Gandeng Aprindo

Pesanten itu juga diharap mulai mendirikan lembaga pembiayaan dengan konsep mirip perbankan syariah. Lembaga akan memberi modal usaha bagi santri ataupun masyarakat di sekitarnya.

"Kalau misalnya itu rugi dalam hal tertentu bisa ditanggung bersama, kalau untung juga dinikmati bersama, tidak hanya pengusaha saja," ucapnya.

BI berharap konsep yang berjalan di pesantren itu dapat terus menggali potensi-potensi lainnya dari sistem keuangan syariah.

Survey Bank Indonesia sebelumnya menyebut bahwa sumber dana pesantren terbesar masih didominasi oleh iuran santri. Sementara kontribusi dari unit usaha masih kecil, yakni sebesar 12 persen.

Masih minimnya kontribusi itu dinilai akibat minimnya pengembangan ekonomi di pesantren. Kendala itu mulai jaringan, pemasaran, kapabilitas, hingga permodalan. 

Kompas TV Mereka membentuk kelompok bernama Santri Militan Jokowi atau Samijo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com