Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Rombongan Komisi VII DPR Tinjau Jargas PGN di Batam

Kompas.com - 30/04/2018, 18:24 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


KOMPAS.com -Anggota Komisi Energi DPR RI meninjau lokasi perumahan warga yang telah tersambung jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga di Batam, Senin (30/4/2018).

Sebanyak 20 orang anggota Komisi VII DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi Energi, Herman Khaeron, itu datang ke Perumahan Sentosa Perdana, Batuaji, Batam, pada masa reses.

"Kami berencana mengunjungi rumah warga pengguna jargas sekaligus berinteraksi dengan masyarakat terkait pengalaman mereka setelah menggunakan gas alam," kata Herman.

(Baca: PGN Bagikan Konverter Kit dan Bangun Jaringan Gas di Lampung)

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo, mengatakan jargas di Perumahan Sentosa Perdana, Batuaji merupakan penugasan dari pemerintah.

PT PGN diminta pemerintah untuk membangun sekaligus mengoperasikannya.

"Ini proyek penugasan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM," katanya.

Anggota Komisi VII DPR RI meninjau jaringan gas yang mengalir ke rumah tangga di Batam, Senin (30/4/2018)Dok. Humas PGN Anggota Komisi VII DPR RI meninjau jaringan gas yang mengalir ke rumah tangga di Batam, Senin (30/4/2018)

Total pipa yang dibangun untuk mengalirkan gas bumi ke 4.003 rumah tangga di Batam mencapai lebih dari 55 kilometer yang tersebar di 16 perumahan.

Dibangun sejak 2016, dana pembangunan proyek sambungan gas rumah tangga ini berasal dari APBN.

(Baca: Masyarakat Mojokerto Bisa Nikmati Gas dengan Harga Terjangkau)

Hingga kini, pipa gas bumi yang dimiliki dan dioperasikan PGN di Batam sepanjang 223,57 kilometer.

Selain jargas, PGN juga telah membangun pipa distribusi di kawasan Nagoya sepanjang 18,3 kilometer.

Hingga kini, PGN telah memasok gas bumi ke 4.809 pelanggan di Batam, dengan rincian  43 industri besar, 65 pelanggan komersial seperti restoran hingga hotel, dan 4701 rumah tangga.

Secara nasional, PGN tercatat telah berhasil menyalurkan gas bumi sebesar 1.505 MMSCFD.

Anggota Komisi VII DPR RI meninjau jaringan gas yang mengalir ke rumah tangga di Batam, Senin (30/4/2018)Dok. Humas PGN Anggota Komisi VII DPR RI meninjau jaringan gas yang mengalir ke rumah tangga di Batam, Senin (30/4/2018)

Penyaluran gas tersebar kepada 196.221 pelanggan dari berbagai segmen, seperti industri manufaktur dan pembangkit listrik, komersial dan UKM, serta rumah tangga.

PGN, satu-satunya badan usaha yang menyalurkan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan, mulai dari rumah tangga, UKM, hotel, mal, restoran, rumah sakit, industri, pembangkit listrik dan transportasi.

Gas PGN mengalir di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sorong Papua.

Pembangunan jaringan gas bumi PGN ke seluruh pelosok Indonesia Pembangunan jaringan gas bumi PGN ke seluruh pelosok Indonesia

Saat ini, PGN telah memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang 7.453 kilometer atau setara 80 persen pipa gas bumi hilir nasional.

"PGN akan terus agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional, untuk pemanfaatan gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan bagi masyarakat," kata Dilo.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com