Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jurus Mudah Mengurangi Kecanduan Belanja Online

Kompas.com - 30/04/2018, 22:24 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Kemudahan berbelanja online dengan dukungan teknologi yang kian canggih memang telah banyak membantu kita dalam menghemat waktu juga energi saat membutuhkan sebuah barang.

Tapi, tidak dapat dipungkiri bila kemudahan itu juga berarti godaan yang lebih besar bagi kita untuk berbelanja lebih sering dan kerapkali impulsif.

Aktivitas belanja akhirnya lebih banyak terdorong keinginan alih-alih kebutuhan yang memang mendesak.

Bila sudah demikian, kedisiplinan pengelolaan keuangan pribadi yang sehat bisa terganggu. Bayangkan bila pengeluaran belanja online membuat Anda tidak menyisakan penghasilan untuk ditabung.

Atau yang lebih parah, aktivitas belanja online membuat Anda semakin gemar berutang, dengan memakai kartu kredit salah satunya.

Baca juga : Belanja Online Masih Kalah dengan Belanja Offline, tapi...

Mengutip publikasi riset yang dirilis oleh iPrice dan Tech in Asia berjudul “E-Commerce Talk Indonesia 2018”, yang dirilis Januari lalu, terungkap bahwa angka average order value di Indonesia adalah sebesar 36 dolar AS atau Rp 493.000 dengan asumsi per dollar AS setara Rp13.700.

Average order value adalah istilah untuk mengukur nilai uang yang dikeluarkan oleh pengunjung situs belanja online ketika berkunjung ke toko online. Ini berarti, setiap kunjungan ke situs jual beli online, rata-rata nilai belanja yang dibukukan oleh pengunjung online mencapai Rp 493.000.

Memang, angka itu masih termasuk urutan ke-2 terendah di Asia Tenggara. Bandingkan dengan Singapura yang mencatat average value order sebesar 91 dolar AS atau setara Rp1,25 juta. Akan tetapi bila dibandingkan dengan rata-rata pendapatan orang Indonesia yang sebesar Rp 4 juta per bulan, menurut data BPS, average order value senilai Rp493.000 itu hampir 12,5 persen dari pendapatan.

Nah, bila saat ini Anda ingin mengurangi godaan belanja online supaya kedisiplinan mengatur keuangan pribadi tidak terganggu, Anda bisa menerapkan 5 jurus di bawah ini:

1. Unsubscribe dan Unfollow

Pernahkah Anda sekali-kali mengecek isi inbox atau SMS di ponsel? Berapa banyak email atau pesan pendek yang isinya adalah notifikasi atau informasi dari berbagai toko online berisi aneka ragam penawaran belanja?

Untuk mengurangi kecanduan Anda dalam belanja online, langkah mudah pertama yang bisa Anda lakukan adalah klik tombol unsubscribe (berhenti berlangganan) dan klik tombol unfollow (berhenti mengikuti akun) dari segala macam informasi yang mendorong Anda untuk berbelanja.

Unfollow akun instagram yang mudah menggoda Anda berbelanja. Ini akan baik untuk membantu menghalau godaan menghabiskan uang melalui aktivitas belanja online. Tapi, bila unsubscribe atau unfollow terlalu susah, kamu bisa mengganti setting penerimaan email berlangganan. Misalnya, mengubahnya menjadi daily digest email.

2. Matikan notifikasi aplikasi

Anda sudah mengunduh berbagai aplikasi belanja di ponsel pintar? Supaya tidak gampang tergoda untuk klik dan browsing belanjaan di aplikasi belanja, Anda bisa mematikan notifikasi aplikasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com