Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Agung Kembali Erupsi, Kemenhub Pastikan Penerbangan Masih Aman

Kompas.com - 01/05/2018, 16:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memastikan jalur penerbangan pesawat komersial dari dan ke Bali masih aman, menyusul erupsi Gunung Agung yang terjadi pada Senin (30/4/2018) pukul 22.45 WITa.

Kepastian keamanan jalur penerbangan ini diumumkan merujuk hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan AirNav Indonesia.

"Operasional penerbangan di Bali, Lombok, Ujung Pandang atau Makassar, dan Banyuwangi masih berjalan dengan normal. Tidak ada pengalihan rute penerbangan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso melalui keterangan tertulis, Selasa (1/5/2018).

Agus mengungkapkan, dari pantauan di lapangan maupun melalui radar Himawari-8 Volcanic Ash Advisory Center (VAAC), tidak terdapat sebaran abu vulkanik di jalur penerbangan di Bali, Lombok, dan sekitarnya.

Meski begitu, Agus mengimbau seluruh jajaran untuk tetap berjaga-jaga, mengingat status Gunung Agung yang ditetapkan pada Level III atau Siaga oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Selain itu, Agus tidak menutup kemungkinan untuk pengalihan rute penerbangan apabila nantinya terjadi erupsi yang lebih buruk serta berdampak pada operasional penerbangan di Bali dan sekitarnya.

Pihaknya akan mengevaluasi seluruh aspek untuk menentukan apakah penerbangan masih aman atau harus dilakukan langkah antisipasi demi keselamatan penumpang.

"Saya mohon masyarakat dan penumpang juga memaklumi jika nanti ada delay kalau erupsinya mengganggu penerbangan. Namun, untuk saat ini saya tegaskan masih tidak mengganggu sehingga penerbangan dari dan ke Bali masih normal," tutur Agus.

Berdasarkan laporan PVMBG, Gunung Agung mengalami erupsi kemarin malam dengan tinggi kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak kawah. Arah sebaran abu ke barat laut dengan kecepatan rata-rata 5 knot.

Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG juga memantau amplitudo maksimum 23 milimeter dan lama gempa 172 detik. Erupsi terjadi sesaat, tidak ada erupsi susulan, serta angin mengarah ke barat.

Dampak erupsi kali ini adalah hujan abu tipis di Sawan, kawasan Singaraja. BNPB memastikan tidak ada masyarakat yang mengungsi dan kondisi Bali secara keseluruhan masih aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com