Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekaman Percakapan yang Bocor dan Berangnya Menteri Rini Soemarno

Kompas.com - 02/05/2018, 08:48 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Bocornya rekaman percakapan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir menarik perhatian publik.

Rekaman itu menjadi perhatian karena disebut-sebut membahas soal bagi-bagi saham di BUMN.

Dalam percakapan mengenai saham itu, Rini menyebut dua perusahaan BUMN, yakni Pertamina dan PLN. Sementara Sofyan menilai, bagi-bagi saham masih terlalu kecil.

Sofyan juga menyebut nama Ari. Namun, tidak jelas siapa Ari dimaksud. Hanya dalam percakapan itu, ia bercerita kepada Rini bahwa dia bertemu dengan Ari dan meminta agar masalah share saham dibicarakan lagi.

Namun, tak jelas untuk apa Sofyan atau PLN memperebutkan saham perusahaan yang diperbincangkan tersebut.

Dibantah

Beredarnya rekaman itu membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno berang. Ia mengatakan, rekaman percakapan itu telah dipotong sedemikian rupa sehingga terkesan ada proyek meminta fee atau biaya.

Rini menegaskan, tidak ada kepentingan pribadi atas isi pembicaraan dengan Sofyan yang beredar luas itu.

Karena merasa dirugikan, ia berencana menuntut penyebar rekaman pembicaraan itu.

Ia menyatakan, laporan yang akan dilayangkan kepada penegak hukum tidak hanya mengatasnamakan Kementerian BUMN, tetapi juga atas nama pribadi dirinya.

"Sebentar lagi saya akan masukkan tuntutan, bukan hanya atas nama (Kementerian) BUMN, tapi juga pribadi," kata Rini seperti dikutip dari Kompas TV, Minggu (29/4/2017).

Sementara itu, Sofyan menegaskan bahwa perbincangannya dengan Rini bukanlah soal bagi-bagi saham pribadi.

Menurut dia, perbincangan terkait kepemilikan saham itu dalam konteks agar PLN bisa bekerja dengan efisien.

"Saya pikir, hal itu sangat lumrah dan tujuan utamanya bagaimana nanti PLN bisa bekerja lebih efisien," kata Sofyan.

Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro menambahkan, perbincangan itu mengenai rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com