Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinjaman dari China Mulai Cair, Menteri BUMN Tinjau Proyek Kereta Cepat

Kompas.com - 02/05/2018, 11:20 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan peninjauan ke lokasi proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Proyek ini dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China yang merupakan perusahaan konsorsium BUMN Indonesia dan konsorsium perusahaan China.

Baca: Pinjaman dari China Cair, Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikebut

Mengutip Kontan.co.id, Rabu (02/05/2018), Menteri BUMN Rini Soemarno tiba di lokasi pada pukul 8.22 WIB dan langsung disambut oleh Delegasi China Railway corporation (CRC) di antaranya President of CRC Lu Dongfu dan delegasi Kedutaan Besar China untuk Indonesia.

Kunjungan delegasi China ini juga untuk meninjau secara langsung proyek KCJB guna mencari langkah-langkah untuk mendukung percepatan proyek yang menjadi salah satu dari Proyek Strategis Nasional di Indonesia.

"Baik pemerintah Indonesia, maupun pemerintah China senantiasa memastikan dan menjaga kualitas pekerjaan konstruksi kereta cepat ini," kata Rini di Halim, Jakarta, Rabu (02/05).

Proyek tersebut sudah dijalankan sejak Januari 2016. Kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki panjang total alient 142,3 kilometer. Kereta cepat ini akan melalui sembilan kabupaten atau kota dan memiliki empat stasiun yakni stasiun Halim, Karawang, Walini, dan Bandung.

Perkembangan pengerjaan tunnel 1 yang ditinjau ini telah menyelesaikan pemadatan 2.700 meter persegi konstruksi jalan beton, menyelesaikan pembangunan jalan akses serta telah menyelesaikan pembangunan bengkel rebar.

Inlet Tunnel 1 sepanjang 1.830 meter ini merupakan salah satu titik kritis dari total 16.375 m tunnel yang akan dikerjakan selama 26 bulan.

Di samping itu, pembebasan lahan proyek KCJB saat ini telah mencapai 64,2 persen dan akan segera dituntaskan seiring dengan percepatan pembangunan KCJB.

Kemudian dari 22 titik kritis yang ada pada pembangunan proyek KCJB, 14 titik di antaranya telah dilakukan site handover. Sedangkan sisa 8 titik akan dilakukan handover pada 3 dan 8 Mei 2018 mendatang.

"Perkembangan pembangunan kereta cepat ini semakin menunjukkan kemajuan yang baik. Pada saatnya nanti, proyek ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ujar Rini.

Karena tingginya kompleksitas dalam pengerjaan tunnel, maka pembangunan tunnel 1 ini didukung oleh pekerja ahli China untuk memastikan teknis, keselamatan dan keamanan.

Ke depannya tunnel yang akan ditinjau selanjutnya pada 3 Mei 2018 adalah Walini tunnel, sekaligus juga mengunjungi beberapa temporary facilities seperti Batching Plant, laboratorium, dan Basecamp.

Walini tunnel akan dibangun sepanjang 608 meter, dengan kapasitas penggalian yang dirancang adalah 510.000 m3. Pengerjaan yang saat ini sedang berlangsung di Walini Tunnel adalah penggalian lereng di sisi outlet dan telah selesai dengan total 57.000 m³.

Sementara pekerja Indonesia akan terus mendampingi sebagai wujud alih teknologi, kemampuan dan pengetahuan sebagaimana yang telah disepakati dalam agreement antara Indonesia dengan China mengingat ini kali pertama bagi Indonesia membangun tunnel untuk kereta cepat.

Sekadar informasi, kereta cepat ini akan memiliki jumlah jembatan dan terowongan hampir 72,3 persen dari seluruh strukturnya. Dengan kecepatan pacu 350 Km/jam kereta cepat akan memakan waktu tempuh 45 menit waktu perjalanan Jakarta hingga Bandung

Adapun, teknologi yang di adopsi dari kereta cepat ini akan menggunakan teknologi EMU FUXING yang di kembangkan oleh China. Selain itu sistem tiket memiliki fungsi pemesanan penjualan, pengembalian uang kompensasi, pergantian, pemeriksaan dan inspeksi tiket juga memiliki sistem manajemen tiket tingkat stasiun untuk personal operasional. (Arsy Ani Sucianingsih)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Menteri BUMN: Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung terus menunjukkan kemajuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com