JAKARTA, KOMPAS.com—Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Achmad Baiquni berpendapat produk kredit pendidikan perlu sosialisasi yang lebih gencar. Produk ini diyakini dapat membantu masyarakat untuk menempuh pendidikan lebih tinggi.
"Kami sudah (punya program kredit pendidikan), bulan Maret itu (peluncurannya). Kami yang pertama kali, pertama di ITS. Dan ini berlanjut terus," ujar Baiquni di Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Produk kredit pendidikan tersebut memakai nama BNI Fleksi-Pendidikan. Ini merupakan pinjaman khusus menggunakan skema kredit tanpa agunan bagi dosen dan mahasiswa, terkait pembiayaan penyelesaian tugas pendidikan dan proyek penelitian.
"Performance-nya saya belum mengikuti ya. Tapi karena mungkin di awal ya, jadi perlu lebih banyak dilakukan sosialisasi," kata Baiquni.
Baca juga: Kredit Pendidikan Salah Satu Cara Entaskan Kemiskinan
BNI Fleksi-Pendidikan diklaim selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menghendaki perbankan Indonesia menyediakan produk pembiayaan khusus untuk mendukung dunia pendidikan.
Fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk membayar biaya pendidikan tingkat sarjana (S1) hingga doktoral (S3) di lembaga pendidikan baik di luar negeri maupun di luar negeri.
Produk BNI ini dibagi menjadi dua, yaitu BNI Fleksi Mahasiswa Berprestasi dan BNI Fleksi Mahasiswa. BNI Fleksi Mahasiswa Berprestasi bisa dimanfaatkan dosen dan mahasiswa penerima beasiswa dari.
Syarat yang perlu dipenuhi antara lain adalah penyaluran beasiswanya tersebut dilakukan melalui BNI, melampirkan surat rekomendasi dari kampus yang menjelaskan bahwa yang bersangkutan adalah peneliti penerima beasiswa dan memiliki kontrak dengan pemberi beasiswa.
Baca juga: Agar Efektif, Pemberian Kredit Pendidikan Memerlukan Ini
Adapun BNI Fleksi Mahasiswa merupakan fasilitas untuk mahasiswa magister (S2) dan doktoral (S3) yang juga pekerja dan gajinya dibayarkan melalui BNI. Pengguna fasilitas ini dapat memilih skema grace period—yang memungkinkan dosen atau peneliti hanya membayar bunga dalam kurun waktu tertentu—dan skema reguler.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.