Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO BRI Syariah Dapat Pernyataan Efektif dari OJK

Kompas.com - 02/05/2018, 22:32 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—PT Bank BRI Syariah Tbk resmi mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyelenggarakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 30 April 2018.

"Melalui IPO ini, selain mendapatkan dana segar untuk penguatan modal perusahaan, kami juga akan mendapatkan status perusahaan publik," ujar Hadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/5/2018).

Harga saham dari IPO ini dibanderol Rp 510 per lembar. BRI Syariah telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi, yakni Bahana Sekuritas, CLSA Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Indo Premier Sekuritas.

Dengan status sebagai perusahaan publik setelah IPO, lanjut Hadi, BRI Syariah akan mempraktikkan good corporate governance (GCG) yang baik dan meningkatkan manajemen risiko.

"(Harapannya, bank ini) dapat membawa berkah dan menjaga amanah kepada seluruh masyarakat serta stakeholders perusahaan," kata Hadi.

Baca juga: Kuartal I/2018, BRI Syariah Catat Laba Rp 54,38 M

Hadi berharap IPO ini akan membantu BRI Syariah untuk dapat kontribusi bagi perekonomian bangsa dengan peningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah. Fokus bank ini adalah meningkatkan pembiayaan syariah untuk pembangunan dan konsumsi.

Dari IPO, ungkap Hadi, 80 persen dana yang didapat akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan. Lalu, sekitar 12,5 persen dana dialokasikan untuk pengembangan sistem teknologi informasi, dan sekitar 7,5 persen untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang sampai Merauke.

Menurut Hadi, BRI Syariah memiliki kesempatan yang luas untuk berekspansi terkait dengan tren pertumbuhan positif industri perbankan dan industri syariah di Indonesia. Selain menjadi pengelola dana haji dan keuangan syariah lain seperti zakat, wakaf, infaq dan sedekah, BRI Syariah juga memberikan fasilitas pembiayaan kepada masyarakat.

Data OJK menunjukkan bahwa penetrasi perbankan syariah terhadap perbankan nasional dari sisi aset saat ini tercatat sebesar 5,74 persen per Desember 2017.

Baca juga: BRI Syariah IPO, Lepas 2,62 Miliar Saham

Hadi juga menjelaskan, penguatan modal ini merupakan langkah strategis bagi BRI Syariah untuk mencapai visi menjadi bank syariah terkemuka dan bank ritel modern terbesar di Indonesia.

"Untuk menuju visi BRI Syariah, kami segera mengakselerasi ekspansi perusahaan dimulai dengan penguatan modal inti," kata Hadi.

Dengan IPO dan dukungan laba perusahaan pada tahun buku 2018, lanjut Hadi, kekuatan modal bank ini diharapkan akan menempatkan BRI Syariah sebagai bank kategori BUKU III.

"Sehingga akan memudahkan dalam pengembangan produk dan jaringan. Dengan harga saham yang kami tetapkan, kami optimistis, IPO ini dapat memiliki daya tarik lebih untuk para investor, yang dapat menikmati nilai tambah dari investasinya pada saham BRI Syariah," papar Hadi.

Hadi pun berharap IPO BRI Syariah dapat berkontribusi menciptakan ekonomi Indonesia yang sehat dengan prinsip syariah yang mengedepankan kepercayaan, keadilan, menghormati sesama, kebenaran, dan toleransi, dengan penerapan ethical financing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com