Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Incar Peningkatan Investasi Ceko di Indonesia

Kompas.com - 03/05/2018, 10:03 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Ceko sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara, terutama melalui penguatan kerja sama di sektor industri.

Kesepakatan itu tercapai setelah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Ceko, Vladimir Bratl bertemu di Praha, Rabu (2/5/2018).

“Seharusnya kerja sama perdagangan yang terjadi saat ini bisa lebih ditingkatkan. Untuk itu, Indonesia menargetkan peningkatan volume perdagangan antar kedua negara sebanyak dua kali lipat,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (3/5/2018).

Ceko merupakan mitra dagang Indonesia terbesar nomor empat di kawasan Eropa Tengah dan Timur setelah Rusia, Ukraina dan Polandia. Selama kurun waktu 2010-2015, total nilai investasi Ceko di Indonesia mencapai 34,35 juta dollar AS.

Kemudian pada periode 2016-2017, investasi Ceko di sektor manufaktur mencapai 499.500 dollar AS untuk tiga proyek yang meliputi industri logam dasar, barang logam, serta mesin dan elektronik.

Setidaknya ada beberapa potensi kerja sama industri yang diyakini Airlangga bisa dikembangkan lagi oleh Indonesia dan Ceko.

Industri tersebut di antaranya adalah industri pertahanan, gelas, keramik, pembangkit listrik tenaga air, serta pesawat terbang (komponen dan MRO).

“Kami meyakini kolaborasi Indonesia dan Ceko di sektor industri bisa saling melengkapi dan menguntungkan bagi kedua belah pihak,” imbuh Airlangga.

Selain itu, Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah Ceko juga ingin bermitra dengan Indonesia dalam pengembangan industri berbasis mineral. Hal ini sejalan dengan fokus Kementerian Perindustrian dalam upaya mendorong hilirisasi di dalam negeri agar meningkatkan nilai tambah sumber daya alam lokal.

“Kami telah memfasilitasi melalui pembangunan sejumlah kawasan industri terpadu, khususnya di luar Jawa,” sambungnya.

Adapun daerah yang dimaksud Airlangga adalah Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, Kawasan Industri Bantaeng, Sulawesi Selatan, dan Kawasan Industri Konawe, Sulawesi Tenggara.

Baik Indonesia maupun Ceko sepakat untuk menjadikan masing-masing negara sebagai gerbang masuknya produk dan investasi. ”Indonesia ingin Ceko juga sebagai gerbang untuk pasar Uni Eropa, sementara Ceko ingin Indonesia sebagai gerbang pasar ke Asean,” ujar Airlangga.

Untuk industri pesawat terbang, Bratl menjelaskan bahwa Ceko mempunyai kekuatan dalam pengembangan pesawat perintis. Maka dari itu, Ceko berharap bisa berkolaborasi dengan Indonesia yang memiliki potensi untuk pengembangan di sektor industri tersebut.

Pemerintah Indonesia juga kini sedang mendorong tumbuhnya industri perawatan dan perbaikan pesawat atau maintenance, repair, and overhaul (MRO). Hal ini lantaran masih banyak potensi pengembangan sektor ini yang diintegrasikan dengan beberapa bandara di dalam negeri.

Terlebih industri penerbangan dalam negeri terus berkembang dan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini diindikasikan dengan kenaikan jumlah lalu lintas udara, baik penumpang maupun untuk arus barang.

Pertumbuhan jumlah penumpang udara domestik meningkat rata-rata 15 persen per tahun selama 10 tahun terakhir. Sedangkan jumlah penumpang udara internasional naik hingga sekitar delapan persen dan Indonesia adalah merupakan negara terbesar ketiga di Asia dalam pembelian pesawat udara setelah China dan India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com