MADIUN, KOMPAS.com — Tak hanya kereta sleeper, PT Kereta Api Indonesia (KAI) disebut juga meminta PT Industri Kereta Api (Inka) membuatkan kereta double decker alias kereta bertingkat.
"Sebetulnya desain (yang diminta) kombinasi antara midle speed 160 km dan kereta double decker. Tetapi, hal itu tergantung ruang bebasnya. Kalau ruang bebasnya bisa maka bisa. Kalau tidak, maka bisa kena," ujar Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro kepada Kompas.com, Kamis ( 3/5/2018).
Budi menargetkan pekerjaan pembuatan kereta double decker selesai pada 2020.
"(Bentuknya) seperti bus tingkat. Kalau di luar negeri sudah biasa dan di Eropa juga banyak. Tetapi, rel (di sana) lebih lebar 14,35 sementara kita hanya 10,47," ujar Budi.
Budi menjelaskan, PT Inka saat ini membutuhkan data sinkronisasi sarana dan prasarana. Untuk itu, PT KAI harus melakukan studi terkait ruang bebas.
Budi menambahkan, secara teknis PT Inka sanggup memproduksi kereta double decker sesuai pesanan PT KAI. Namun, sebelum pesanan ini diproduksi, prasarana seperti rel, jembatan, dan perlintasan harus dipastikan bisa dilewati kereta tersebut.
"Kalau dari sarana kami siap. Tapi dari prasarana harus dilihat karena jalur lurus bisa kecapatan 160 kilometer per jam, tetapi tidak bisa di lengkungan," imbuh Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.