Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Tidak "Perform", Begini Kinerja Garuda Kuartal I 2018

Kompas.com - 04/05/2018, 09:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu ancaman mogok dari pilot Garuda Indonesia belakangan ini salah satunya disebabkan oleh kebijakan yang diyakini membuat kinerja perusahaan tidak maksimal.

Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Bersama Serikat Karyawan Garuda Indonesia menunjukkan salah satu indikator kinerja yang buruk adalah dari harga saham yang turun terus dari tahun lalu.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansury menyebut perusahaan dapat menekan kerugian 36,5 persen pada kuartal I 2018. Selain itu, perusahaan juga tercatat membukukan operating revenue sebesar 983 juta dollar AS untuk periode itu.

"Pertumbuhannya 7,9 persen dibanding kuartal I 2017 sebesar 910,7 juta dollar AS," kata Pahala melalui keterangan tertulis, Jumat (4/5/2018).

Pada kuartal I 2017, kerugian Garuda Indonesia tercatat sebesar 101,2 juta dollar AS. SeiringSdengan langkah perusahaan menekan potensi kerugian pada kuartal I 2018 sebesar 36,5 persen, maka jumlah kerugiannya berkurang jadi 64,3 juta dollar AS.

Pahala menuturkan, selain dari kinerja sektor operasional, capaian tersebut juga didukung oleh sejumlah program efisiensi, peningkatan jumlah penumpang, angkutan kargo, utilisasi pesawat, serta kinerja dari anak perusahaan.

Upaya perusahaan dinilai Pahala cukup baik, mengingat ada tren penurunan kinerja operasional di industri penerbangan global, naiknya harga bahan bakar, serta penguatan dollar AS terhadap hampir semua mata uang.

"Pertumbuhan pendapatan operasional ini jadi momentum tersendiri untuk memperkuat kinerja perseroan di tengah iklim industri yang kurang kondusif periode Januari-Maret 2018 yang adalah periode low season," tutur Pahala.

Dia juga menyinggung soal dampak dari erupsi Gunung Agung yang dianggap masih mempengaruhi kinerja pada kuartal I 2018.

Khususnya untuk rute internasional, di mana penerbangan ke Bali dari negara seperti Jepang, Korea, dan China masih belum pulih hingga akhir Februari 2018.

Adapun jumlah penumpang yang diangkut Garuda Indonesia per kuartal I 2018 sebanyak 8,8 juta penumpang, tumbuh 5 persen (year on year). Kargo yang diangkut juga meningkat 3,2 persen jadi 111.900 ton.

Untuk On Time Performance (OTP) mencapai 88,8 persen atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 86,5 persen.

Tingkat keterisian penumpang pun mencapai 71,4 persen dan meningkatnya aircraft utilization dari 9,19 jam jadi 9,41 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com