Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Dahulukan Nasabah Prioritas untuk Kartu Debit Pakai Cip

Kompas.com - 04/05/2018, 21:54 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—Saat ini migrasi kartu debit BRI ke teknologi yang memakai cip baru di kisaran 5 persen. Namun, BRI optimistis bisa merealisasikan target 30 persen pada 2018, yang itu pun dengan mendahulukan nasabah prioritas.

"Migrasi debet berchip memang dijadwalkan, ada jadwalnya. Jadi bukannya lama atau kami belum siap, tapi memang kami menjadwalkannya untuk nasabah prioritas dulu," ucap Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo saat bincang-bincang dengan media di kantornya, Jumat (4/5/2018).

Dia pun menyarankan nasabah yang masuk kategori prioritas itu, yaitu mereka yang telah mendapatkan pemberitahuan lewat pesan layanan singkat (SMS) untuk segera menukarkan kartu debit lama dengan kartu baru yang sudah memakai cip dan logo Gerbang Pembayaran Nusantara (GPN).

Baca juga: BRI Gelontorkan Rp 160 Miliar untuk Kartu Debit Pakai Cip

Penukaran bisa dilakukan di setiap kantor cabang BRI. Indra pun meminta nasabah yang tidak mendapat SMS untuk tidak meminta penukaran kartu dulu sampai ada pemberitahuan.

"Diharapkan yang datang ke kantor cabang itu adalah yang prioritas. Jadi yang belum dapat SMS untuk mengganti kartunya enggak usah datang dulu ke kantor cabang," tegas dia.

Mereka yang disebut prioritas dan telah dikirimi SMS untuk menukar kartu itu adalah mereka yang terpantau pernah melakukan transaksi melalui ATM yang diduga menjadi lokasi kejahatan skimming.

Indra belum dapat memastikan jumlah nasabah yang masuk kategori prioritas karena penyebab tersebut. Yang jelas, salah satu kemungkinan lokasi nasabah yang banyak menerima SMS pemberitahuan penukaran kartu ini adalah Kediri, Jawa Timur, yang beberapa waktu ramai dikabarkan banyak korban kejahatan skimming.

"Belum tahu jumlahnya berapa, yang pasti kalau nasabah prioritas sudah beres semua akan langsung ke nasabah biasa. Jadi untuk 30 persen hingga akhir tahun kombinasi kedua jenis nasabah itu," ungkap Indra.

Baca juga: Usai Ramai Kasus Skimming, Nasabah BRI Diklaim Malah Bertambah

Sampai saat ini tercatat ada 50 hingga 55 juta nasabah aktif BRI. Dari jumlah tersebut baru lima persen atau sekitar 2,5 juta nasabah yang telah menukarkan kartu debit lamanya menjadi kartu debit bercip dengan logo GPN.

Sebelumnya diberitakan, migrasi kartu debit BRI bercip tidak bisa dilakukan dengan cepat lantaran nasabah BRI terlampau banyak dan juga keterbatasan lembaga yang ada untuk mencetak kartu debit tersebut.

BRI sendiri bisa menargetkan bisa menyalurkan 15 juta kartu ATM baru ke para nasabahnya atau setara dengan 30 persen seperti perintah dari Bank Indonesia (BI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com