Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Bank Wakaf Mikro, OJK akan Gandeng Lebih Banyak Filantropi

Kompas.com - 05/05/2018, 18:12 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong program Bank Wakaf Mikro dengan menggandeng para filantropi dan donatur untuk bisa mendapatkan hibah dana sebagai modal pendirian lembaga keuangan tersebut.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, program Bank Wakaf Mikro membutuhkan dana dari para filantropi dan donatur, lantaran lembaga ini tidak bisa menarik dana dari masyarakat.

“Bank Wakaf Mikro hanya menyalurkan dana yang ada, yang bersumber dari para filantropi. OJK menjalankan program ini untuk memberi pendanaan kepada nasabah ultramikro dengan plafon pinjaman antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per nasabah,” ujarnya, Sabtu (5/5/2018).

Menurut Anto, saat ini sudah ada 60 filantropis yang bergabung untuk mendukung program Bank Wakaf ini. Jumlah tersebut meliputi 40 pihak sudah menghibahkan dananya dan sisanya sebanyak 20 pihak dalam proses.

Namun demikian, Anto tidak menyebutkan secara detail donatur yang telah menghibahkan dananya untuk permodalan Bank Wakaf Mikro.

Program Bank Wakaf Mikro diinisiasi sejak akhir 2017. Mengacu pada data OJK, hingga saat ini sudah ada 20 Bank Wakaf Mikro yang tersebar di berbagai daerah, seperti Banten, Bandung, Ciamis, Cirebon, Purwokerto, Solo, Kudus, Yogyakarta, Kediri, Jombang dan Surabaya.

Per 15 April 2018, dana yang telah disalurkan melalui 20 Bank Wakaf Mikro kepada nasabah telah mencapai Rp 4,18 miliar, dengan jumlah sebanyak 4.152 orang.

Modal yang diperlukan untuk mendirikan satu Bank Wakaf Mikro mencapai Rp 4,25 miliar. Dari dana tersebut, sebanyak Rp 250 juta digunakan untuk operasional awal lembaga, Rp 1 miliar disalurkan kepada nasabah dan Rp 3 miliar disimpan di bank sebagai endowment fund atau dana abadi.

Bagi hasil dari dana abadi yang disimpan di bank, digunakan untuk membiayai kegiatan operasional penyaluran pembiayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com